Slamet Rahardjo Menghafal Naskah 47 Halaman di Lakon Dag Dig Dug

26 Januari 2025 14:00 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Seniman Slamet Raharjo tampil saat mementaskan teater bertajuk "Dag Dig Dug" di Teater Salihara, Jakarta, Jumat (24/1/2025). Foto: Iqbal Firdaus/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Seniman Slamet Raharjo tampil saat mementaskan teater bertajuk "Dag Dig Dug" di Teater Salihara, Jakarta, Jumat (24/1/2025). Foto: Iqbal Firdaus/kumparan
ADVERTISEMENT
Aktor senior Slamet Rahardjo berpentas dalam teater yang diangkat dari naskah karya Putu Wijaya, Dag Dig Dug.
ADVERTISEMENT
Dipersembahkan oleh Bakti Budaya Djarum Foundation bekerja sama dengan AP Production, Slamet Rahardjo memainkan peran sebagai Bapak Salamun.
Meski telah berusia 76 tahun, Slamet mengaku bisa menghafal 47 halaman naskah dialog Bapak Salamun. Ditambah, Slamet juga menyutradarai lakon ini.
"Usia adalah anugerah dan saya tidak ingin usia menjadi kendala, karena sebagai pemain teater, saya menghafal 47 halaman," kata Slamet dalam konferensi pers di Pasar Minggu, Jakarta Selatan, belum lama ini.
Seniman Slamet Raharjo tampil saat mementaskan teater bertajuk "Dag Dig Dug" di Teater Salihara, Jakarta, Jumat (24/1/2025). Foto: Iqbal Firdaus/kumparan
Slamet merasakan kembali gairah sebagai aktor, karena menganggap teater adalah sebuah rumah yang memanggilnya kembali.
"Bagi saya, teater adalah rumah dan pementasan ini membawa saya kembali ke rumah saya, teater. Dag Dig Dug menampilkan berbagai situasi yang membuat penikmatnya merenung, tertawa getir, menghadapi semacam kekacauan yang terjadi dalam diri manusia dan sekitarnya," tutur Slamet.
ADVERTISEMENT
Menurut Slamet, lakon Dag Dig Dug tetap relevan merespons situasi zaman sekarang. Di masa ini, masyarakat diajak tetap waspada dan merasa dag dig dug setiap hari terhadap beragam persoalan sosial dan politik.
"Dialog dituturkan bukan kepada lawan main, melainkan kepada penonton, lebih tepatnya kepada situasi sekarang. Lakon ini sangat relevan dengan situasi mutakhir, bukankah belakangan ini kita sering dibuat deg-degan?” ucap Slamet.
Seniman Slamet Raharjo, Niniek L. Karim dan Reza Rahadian tampil saat mementaskan teater bertajuk "Dag Dig Dug" di Teater Salihara, Jakarta, Jumat (24/1/2025). Foto: Vincentius Mario/kumparan

Slamet Rahardjo dan Niniek L Karim Bertemu di Panggung Teater Lagi Usai 48 Tahun

Slamet tampil bersama aktris senior Niniek L. Karim sebagai pasangan Bapak Salamun dan Ibu Hartati.
Keduanya pernah terlibat dalam lakon yang sama, yang juga dipentaskan oleh Teater Populer pada 1977 silam di Taman Ismail Marzuki.
ADVERTISEMENT
“Saya menerima tantangan akting ini, bukan saja karena naskahnya menarik, tetapi juga penghormatan saya atas Teguh Karya, selaku pendiri Teater Populer. Kalau tidak karena beliau, saya tidak akan menjadi seperti sekarang,” tutur Niniek.
Senada dengan Slamet, Niniek menyebut lakon Dag Dig Dug adalah suatu refleksi, bahwa masyarakat tetap harus selalu Dag Dig Dug dengan kondisi masa kini.
"Saya senang sekali karena kami tetap bisa mengekspresikan realisasi dari yang ada dalam masa kini. Menurut saya, Dag Dig Dug ini adalah suatu refleksi tentang kondisi masyarakat yang ada. Kita tetap harus waspada dan dag dig dug," ungkap Niniek.
Aktor Reza Rahadian tampil saat mementaskan teater bertajuk "Dag Dig Dug" di Teater Salihara, Jakarta, Jumat (24/1/2025). Foto: Iqbal Firdaus/kumparan
Lakon Dag Dig Dug bercerita tentang sepasang suami-istri berusia lanjut dan mengelola indekos di rumah besar mereka.
ADVERTISEMENT
Persoalan muncul saat diperoleh telegram bahwa salah satu mahasiswa yang pernah tunggal di rumah itu, Chaerul Umam, mati kecelakaan di jalan.
Mereka merasa terpukul dengan kematian Chaerul Umam, tetapi juga berpura-pura mengenal dengan baik mahasiswa itu.
Persoalan muncul ketika datang dua utusan yang membawa uang santunan, tetapi jumlahnya tidak sama dengan yang tertera pada tanda terima.
Keributan-keributan kecil di antara mereka berdua dan orang di sekelilingnya, menjadi dinamika yang manis.
Ditambah, adanya tokoh pembantu rumah tangga yang selalu menjadi pihak yang ditindas oleh majikannya, yaitu Cokro.
Selain Slamet Rahardjo dan Niniek L. Karim, pementasan ini juga menghadirkan Reza Rahadian, Donny Damara, Jose Rizal Manua, Kiki Narendra, dan Onkar Sadawira.
ADVERTISEMENT
Pentas Dag Dig Dug ini diproduseri oleh Paquita Wijaya dan Samuel Wattimena, dengan co produser Taba Sanchabakhtiar.
Dag Dig Dug dipentaskan pada Sabtu (25/1) dan Minggu (26/1) pukul 19.00 WIB di Teater Salihara, Jakarta Selatan.