Slank: Antara Ada dan Tiadanya Abdee Negara

27 Desember 2017 16:53 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:13 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Slank, 'Metamorfosa' (Foto: Dok. slank.com)
zoom-in-whitePerbesar
Slank, 'Metamorfosa' (Foto: Dok. slank.com)
ADVERTISEMENT
Abdee Negara selaku salah satu gitaris band Slank tengah dalam status hiatus dari bandnya karena sedang menjalani masa pemulihan dari sakitnya. Sang gitaris itu mengidap penyakit gagal ginjal yang kini dikabarkan telah membaik, tapi saat ini juga sedang dalam pemulihan penyakit vertigo.
ADVERTISEMENT
Pria berusia 49 tahun itu mengumumkan masa istirahatnya pada tahun 2015. Sejak saat itu, keberadaan Abdee tidak lagi terlihat di atas panggung bersama Kaka, Bimbi, Ivanka, dan Ridho.
kumparan akan mengelaborasi masa-masa kejayaan Slank sebelum dan saat Abdee menjalani masa pemulihan, jika ditelisik lewat album-albumnya. Berikut penjelasannya.
Sebelum Abdee Hiatus
Personel Slank ditemui di kawasan Hang Tuah (Foto: Munady Widjaja/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Personel Slank ditemui di kawasan Hang Tuah (Foto: Munady Widjaja/kumparan)
Gitaris bernama asli Abdi Negara Nurdin itu resmi bergabung bersama Slank sejak tahun 1997. Setelah itu, Abdee aktif menciptakan 14 album studio bersama kawan-kawan bandnya.
Sebelum Abdee menjadi salah satu personel band pelantun 'Terlalu Manis' itu, ada beberapa mantan anggota Slank yang pernah berperan sebagai gitaris. Orang-orang tersebut adalah Pay dan Reynold. Barulah setelah itu Abdee masuk, diikuti oleh Ridho.
ADVERTISEMENT
Album pertama yang dihasilkan Abdee bersama Slank adalah 'Tujuh' yang rilis tahun 1998. Kemudian menyusul 'Mata Hati Reformasi' (1998), 'PLUR' (2004), 'Slankissme' (2005), dan 'Slank Nggak Ada Matinya' (2013).
Sedangkan, album 'Restart Hati' (2015) menjadi album terakhir sebelum Abdee memutuskan untuk rehat dan fokus memulihkan dirinya.
Sepanjang kariernya bersama band yang digagas sejak tahun 1983 itu, Abdee tidak sendirian dalam mengisi sektor gitar. Dia ditemani oleh rekan sesama gitarisnya, Mohammad Ridwan Hafiedz alias Ridho. Dengan adanya dua gitaris dalam satu band, itu membuat warna musik Slank lebih sangar lagi.
Misalnya pada lagu 'I Miss U But I Hate U', 'Ngeslank Rame Rame', dan 'Restart Hati'. Ketiga lagu itu membuktikan kalau Abdee dan Ridho membagi melodi gitarnya dengan sangar rapi dan tidak saling bertabrakan satu sama lain.
ADVERTISEMENT
Slank Tanpa Abdee
Slank launching album Palalopeyank (Foto: Munady/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Slank launching album Palalopeyank (Foto: Munady/kumparan)
Slank terpaksa harus menggarap album ke-22 yang berjudul 'Palalopeyank' mereka tanpa kehadiran Abdee. Ini sekaligus menjadi album pertama mereka tanpa kehadiran sang gitaris.
"Ini album bersejarah karena semenjak album 'Tujuh' sampai ke-21 Abdee terlibat terus. Di album ini dia enggak ikutan karena kesehatan. Kita dedikasikan album untuk Abdee, tapi spirit dia selalu ikut di album ini," ujar Bimbim saat perilisan album pada bulan Februari lalu.
Tapi pria kelahiran Sulawesi Tengah itu tidak benar-benar tidak memiliki andil dalam album 'Palalopeyank'. Bimbim menambahkan, Abdee selalu mendengar hasil rekaman Slank setelah melalui tahap mixing.
Abdee pun menyatakan kekecewaannya tidak bisa berkontribusi untuk album Slank ke-22 itu. Walau demikian, kata Bimbim, Abdee menjadi lebih semangat untuk menjalani proses pemulihan agar bisa segera kembali bersama sahabatnya.
Ridho Slank (Foto: Kumparan/Munady)
zoom-in-whitePerbesar
Ridho Slank (Foto: Kumparan/Munady)
Tidak adanya Abdee di sektor gitar membuat Ridho memiliki tugas tambahan. Ridho juga harus mengisi melodi-melodi gitar yang biasanya diisi oleh Abdee.
ADVERTISEMENT
Dalam penggarapan 'Palalopeyank' yang berisi 12 lagu itu, Ridho tidak sembarang mengisi dua melodi gitar. Itu bertujuan agar dia tidak kesulitan memiankannya saat manggung.
"Sebenarnya gue berusaha main simpel. Saat part-part yang gue mainin bisa gue cover saat live sebisa mungkin gue enggak ngisi yang enggak masuk akal untuk main di live. Apa yang gue isi di rekaman sama saat kita bikin guide-nya," ungkap Ridho di kesempatan yang sama.
Ridho pun berusaha menyisipkan jiwa Abdee dalam mengisi lagu-lagu Slank. Buat gue, gue berusaha seperti main seperti Abdee, tune yang biasa Abdee mainin," imbuhnya.
Selain itu, Slank juga mengklaim bahwa album 'Palalopeyank' adalah album yang lebih hard rock dibanding album-album terdahulu mereka. Kaka juga mengaku bahwa mereka ingin punya album yang memiliki tempo cepat.
ADVERTISEMENT
"Album ini salah satu album terbaiknya Slank. Susah buat dibilang jelek," timpal Bimbim.
Album ke-22 Slank tanpa kehadiran Abdee Negara berisi 12 lagu, yaitu 'Palalopeyank', 'ngeRock', 'Orang Merdeka', 'Rock 'n Roll Terus', 'Hutan Karma', Party Di Bali', 'Tampiasih', 'Slanky Honey', 'Terlalu Pahit', 'Santai Blues', 'Maomettano Luke Almachzumi', dan 'Menolak Tua'.