Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
ADVERTISEMENT
Kepergian Didi Hadju untuk selama-lamanya memberikan kesedihan yang cukup mendalam bagi Shelomita dan keluarga.
ADVERTISEMENT
Sosok sang ayah, yang selama ini dikenal rajin ibadah dan kuat dalam menjalani hidup, sekarang sudah tidak ada lagi di dalam hidup penyanyi berusia 45 tahun tersebut.
"Dia sangat beriman orangnya. Insyaallah, saya bisa ngikutin. Dalam keadaan hidup, dia pernah di atas, pernah di bawah. Itu dia tahu Allah akan berikan yang dia dapatkan," ucap Shelomita usai menghadiri pemakaman sang ayah di TPU Tanah Kusir, Senin (6/4).
Menurutnya, sang ayah juga tidak pernah mengeluh selama menderita sakit kanker prostat yang terus merambat ke ginjal dan tulangnya.
"Di saat kemarin saya lihat orang yang sakitnya seperti papa, tuh, sudah teriak kesakitan, papa diam, dia tahan. Itu karakter yang saya kagumi," katanya.
ADVERTISEMENT
"Kemarin pas tensi turun, dia ngaku enggak sesak. Padahal keliatan sesak. Dia orangnya enggak mau ngalah sama apa pun, selalu strong," sambungnya.
Di dalam dunia tarik suara, Shelomita juga banyak belajar dari sang ayah. Apalagi, selama ini Didi Hadju juga dikenal sebagai musisi yang pernah berjaya di era tahun 1970-an.
"Darahnya, sih, dia pemusik sejatilah. Sampai terakhir dia enggak bisa main piano. Dia main terus sampai akhirnya dia lemah, enggak bisa main lagi. Dia masih main reguler di kafe-kafe, jadi dia 72 (tahun) masih main karena mungkin jiwanya di musik. Nah, itu mungkin masuk darah saya," tandas Shelomita.
Ayah Shelomita dan Reuben Elishama, Didi Hadju, meninggal dunia pada Senin (6/4) di RS Mitra Keluarga Bintaro, Tangerang.
ADVERTISEMENT
Didi meninggal dunia pada usia 73 tahun karena sakit komplikasi yakni kanker prostat, ginjal, hingga merembet ke tulang.
Jenazah ayahanda Shelomita dan Reuben Elishama dimakamkan di TPU Tanah Kusir pada hari yang sama.