Sunset Bali Music Festival Hadirkan Band Reggae Legendaris UB40

22 Oktober 2019 19:47 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Sunset Bali Music Festival 2019 Foto: Instagram @sunsetbalimusicfestival
zoom-in-whitePerbesar
Sunset Bali Music Festival 2019 Foto: Instagram @sunsetbalimusicfestival
ADVERTISEMENT
Tahu lagu 'Red Red Wine' dan 'Kingston Town'? Dua lagu itu adalah mahakarya band reggae legendaris asal Birmingham, Inggris, UB40. Sempat menyambangi Indonesia pada 2015, UB40 akan menggelar konser lagi. Kali ini, di Sunset Bali Music Festival.
ADVERTISEMENT
Sunset Bali Music Festival rencananya akan digelar di Peninsula Island, Nusa Dua, Bali, pada 6-7 Desember mendatang. Direktur Anak Bangsa Juara (promotor Sunset Bali Music Festival), Michael Umbas, menyatakan bahwa festival ini merupakan bagian dari program 'Great Bali Experience'.
Sunset Bali Music Festival Foto: Instagram @sunsetbalimusicfestival
"Bali ini adalah destinasi wisata yang terfavorit. Tapi, ada juga low season di Bali, di mana kunjungan wisatawannya kurang. Low season itu terjadi di antara akhir Oktober, awal November, dan awal Desember," ungkap Michael ketika ditemui di Hard Rock Cafe, Pacific Place, SCBD, Jakarta Selatan, Selasa (21/10).
"Karena itu, kami inisiatif memberi banyak paket wisata dan membuat event besar, salah satunya Sunset Bali Music Festival bersama Rajawali Indonesia," sambungnya.
Jika biasanya sebuah festival musik digelar di Garuda Wisnu Kencana (GWK), kali ini Rajawali Indonesia justru memilih Peninsula Island. Anas Syahrul Alimi, CEO Rajawali Indonesia, mengaku ada pertimbangan tersendiri mengenai hal itu.
ADVERTISEMENT
"Semua sudah kita pertimbangkan. Peninsula Island ini menurut saya sudah pas banget, karena dari bandara dekat, fasilitas umumnya juga banyak. Nanti, dari tempat menginap ke venue itu juga ada shuttle," kata Anas.
Konferensi Pers Sunset Bali Music Festival. Foto: Alexander Vito/kumparan
Karena UB40 menjadi headliner utama, banyak pula musisi reggae Indonesia yang akan tampil. Namun, reggae bukan satu-satunya musik yang akan berkumandang di festival tersebut.
"Kami memang breakdown beberapa artis reggae, seperti Shaggydog, Steven & The Coconut Treez, dan Ras Muhamad. Tapi, juga kita undang Saxx In The City supaya gimana dia main nanti, saat sunset sedang turun gitu. Ada Tulus juga untuk pangsa pasar milenial. Goals-nya adalah untuk mendatangkan wisatawan saat low season di Bali," tuturnya.
Anas juga tidak mau melupakan local heroes, band-band dari Bali, seperti The Hydrant, Navicula, dan Joni Agung & Double T, yang juga turut menjadi penampil. Selain ingin agar Bali bisa ramai pengunjung di low season, Anas punya cita-cita lain dengan digelarnya Sunset Bali Music Festival.
Konferensi Pers Sunset Bali Music Festival. Foto: Alexander Vito/kumparan
"Kita ingin ciptakan music tourism di Indonesia. Kalau di UK dan US 'kan, sudah ada. Kita harap habit ini bisa tercipta di Indonesia. Contohnya, kalau ke UK itu setiap ada festival, orang yang datang itu bisa mencapai 100 ribu orang. Dia pastinya bukan cuma nonton festival, tapi juga berkunjung, misalnya ke museum The Beatles atau rumah Freddie Mercury," ujarnya.
ADVERTISEMENT
Rencananya, tiket mulai dijual melalui pada 26 Oktober mendatang. Akan ada dua kategori tiket yang dijual, yakni presale dan reguler. Harga yang ditawarkan pun beragam, mulai dari Rp 150 ribu hingga Rp 400 ribu.