Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.98.1

ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Ya, Surya dan Ryan pernah menjajal dunia tarik suara melalui Cool Colors. Beranggotakan para lelaki berparas tampan, Cool Colors menjadi boyband yang digandrungi banyak perempuan pada masa itu.
Berikut ini kumparan menyandingkan Surya dan Ryan, serta membandingkan keduanya berdasarkan perjalanan karier.
1. Saat Jadi Anak Boyband
Lagu berjudul sama, 'Tataplah', menjadi single utama. Selain itu, ada pula lagu yang dinyanyikan bersama Denada, 'Tiada Yang Lain'.
Hanya saja, Ryan memutuskan mengundurkan diri kala mereka tengah dalam proses penggarapan album kedua. Ia hendak fokus berkiprah sebagai pesinetron.
ADVERTISEMENT
Hengkangnya Ryan tak membuat Surya dan Ale memutuskan membubarkan Cool Colors. Mereka melanjutkan perjalanan bersama Cool Colors dengan menggandeng Ari Wibowo dan Yohandi Yahya.
2. Awal Karier di Dunia Seni Peran
Lelaki kelahiran 5 Juli 1975 itu membintangi film keduanya, ‘Bercinta dalam Mimpi’ (1989) ketika berusia 14 tahun. Setelahnya, ia tak langsung meneruskan karier di dunia akting, melainkan lebih dulu merambah dunia musik bersama Cool Colors.
Berbeda dengan Surya, Teuku Ryan memulai karier beraktingnya setelah menjadi personel Cool Colors. Sinetron perdananya, 'Shangrilla', tayang pada 1996 dan dibintangi oleh Marini Zumarnis, Reynold Surbakti, hingga Tamara Bleszynski.
ADVERTISEMENT
Setelah hengkang dari Cool Colors, Ryan melanjutkan kariernya melalui sejumlah sinetron. Sebut saja 'Bella Vista 3' (1997) dan 'Kasih di Persimpangan' (1998).
3. Kelanjutan Karier Berakting
Sejak namanya melambung berkat Cool Colors, Surya Saputra kembali ke dunia akting. Ia mulai dengan membintangi sejumlah sinetron, seperti 'Air Mata Ibu' (1998) dan 'Cerita Cinta' (1999).
Namanya kian melambung ketika membintangi ‘Arisan!’ (2003). Di film garapan sutradara Nia Dinata itu ia berperan sebagai Nino, seorang gay yang jatuh cinta pada Sakti (Tora Sudiro).
Berkat aktingnya sebagai Nino, suami Cynthia Lamusu tersebut meraih Piala Citra sebagai ‘Aktor Pendukung Terbaik’ dalam Festival Film Indonesia (FFI) 2004, mengalahkan Didi Petet, Djaduk Ferianto, Mang Diman, dan Slamet Rahardjo.
ADVERTISEMENT
Karier Surya sebagai pelaku akting berkelanjutan hingga saat ini, baik di kancah sinetron maupun film layar lebar.
Sementara itu, Teuku Ryan fokus dengan kariernya di dunia sinetron. Salah satu sinetron yang melambungkan namanya berjudul 'Si Yoyo'.
Dalam sinetron yang tayang pada 17 Desember 2003 hingga 12 Januari 2005 tersebut, Ryan berperan sebagai Yoyo, pemuda berusia 23 tahun yang tingkat kecerdasannya setara dengan anak berusia delapan tahun.
Terbaru, Ryan tampil di 'Cinta Suci'. Dalam sinetron yang hingga kini masih tayang di televisi itu, ia berperan sebagai Surya dan beradu akting dengan Irish Bella, Ammar Zoni, Jonas Rivanno, hingga Asmirandah.
Jadi, siapa yang jadi favoritmu, Surya Saputra atau Teuku Ryan?
ADVERTISEMENT