Sutradara Anggy Umbara Ditunjuk Jadi Juri 'Police Movie Festival 5'

Police Movie Festival. (Foto: Munady Widjaja)

Kepolisian Republik Indonesia membuka wadah bagi para sineas film Tanah Air untuk berpartisipasi dalam kompetisi pembuatan film pendek yang bertajuk 'Police Movie Festival 5'.

Karo Multimedia Divisi Humas Polri, Brigjen Pol Rikwanto, mengatakan pelaksanaan festival film kali ini mengangkat tema humanis. Tema itu diambil untuk mengembalikan marwah masyarakat Indonesia yang mempunyai sikap ramah, santun dan saling tolong-menolong serta ada kaitannya dengan tugas-tugas dari instansi kepolisian.

"Jadi kita bisa bayangkan, luar biasa sebenarnya kreativitas anak bangsa dan ini perlu wadah. Kita tadinya coba-coba, tapi lama-lama kelihatan sekali wadah ini sangat dibutuhkan oleh anak bangsa untuk bidang-bidang perfilman," ujar Rikwanto sekaligus juri dalam kompetisi tersebut, di Mandiri Inkubator Bisnis, di kawasan Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Senin (23/4).

Brigjen Pol Rikwanto. (Foto: Munady Widjaja)

Rikwanto menambahkan, juri yang dipilih dalam kompetisi ini berasal dari kalangan profesional yang sangat paham tentang seluk beluk dunia perfilman nasional. Mulai dari Sutradara Anggy Umbara, aktor Chicco Jerikho, hingga Faza Meonk ikut terlibat dalam proses penjurian tersebut.

Anggy menuturkan, pada proses penjurian pihaknya akan menyesuaikan kualitas film dengan tema yang diangkat. Semua film yang dikirim, akan disortir dan dikurasi oleh pihak panitia sebelum akhirnya dinilai oleh para dewan juri.

"Film itu 'kan suatu karya dan sebuah ekspresi dari pembuatnya, dan itu enggak bisa kita (arahkan). Maksudnya, kita harus lepas sejujur-jujurnya, dan itu yang saya harapkan," kata Anggy pada kesempatan yang sama.

Sutradara 'Comic 8: Casino King' ini mengatakan bahwa film yang dibuat peserta tak hanya sekadar mengangkat citra baik dari kepolisian. Tapi, sebuah film yang mengisahkan ide jalan cerita yang jujur.

"Tapi benar-benar karena yang jujur ekspresi mereka melihat apa adanya, dan mengangkat isu yang sebenarnya, dan mengangkat tema yang humanis itu tadi," terangnya.

"Walaupun ada yang enggak bagus yang dilihat dari mereka, tapi saling bisa berkomunikasi di sini, dan saling memperbaiki diri antara masyarakat dan kepolisian. Itu yang diharapkan, dua arah komunikasi yang menarik kalau menurut saya," lanjutnya.

Anggy Umbara. (Foto: Munady Widjaja/kumparan)

Sutradara berusia 37 tahun ini menuturkan bahwa dirinya juga pernah mengangkat film yang mengisahkan perjuangan aparat negara dalam memberantas kejahatan. Cerita itu ia tuangkan lewat film '3: Alif Lam Mim' yang sudah dirilis sejak 2015 lalu.

"Dari dulu emang ingin bikin film yang jagoannya polisi gitu. Kalau di luar negeri 'kan sudah banyak. Jadi dari film itu antara masyarakat dan polisi bisa lebih baik gitu, enggak ada gap," tuturnya.

Anggi berharap, para peserta dapat memunculkan cerita, produksi, sinematografi, hingga tema yang berkualitas pada proses pembuatan film yang akan dilombakan.

"Kalau semuanya mempunyai kriteria itu, semuanya tinggi nilainya, ya dia akan naik menjadi 10 besar," tandasnya.

Police Movie Festival. (Foto: Amanaturrosyidah/kumparan)

Peserta kompetisi 'Police Movie Festival 5' dapat meminta bantuan dari pihak kepolisian seperti penggunaan atribut atau pun peran polisi. Nantinya, film pendek berdurasi antara 5 hingga 7 menit itu harus menampilkan ide cerita yang sesuai dengan tema yang telah ditentukan yakni, humanis.

Kompetisi ini berhadiah uang tunai dengan total Rp 120 juta yang diselenggarakan hingga 5 Juni 2018. Untuk info lebih lanjut, peserta dapat mengunjungi website www.policemoviefest.com.