Sutradara Jelaskan soal Adegan Persalinan di Episode Pertama House of the Dragon

23 Agustus 2022 9:00 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Poster serial House of the Dragon. Foto: Dok. HBO GO
zoom-in-whitePerbesar
Poster serial House of the Dragon. Foto: Dok. HBO GO
ADVERTISEMENT
House of the Dragon telah tayang di HBO GO mulai Senin (22/8). Serial prekuel Game of Thrones itu sukses menyita perhatian, bahkan sejak episode pertama.
ADVERTISEMENT
Banyak yang cukup terkejut dengan adegan persalinan yang ditampilkan di episode bertajuk The Heirs of the Dragon itu. Sedikit penjelasan tanpa spoiler, di episode pertama ada adegan ketika Queen Aemma Arryn (Sian Brooke) harus menjalani proses persalinan.
Namun, karena berbagai faktor, persalinan tidak berjalan dengan lancar. Padahal, King Viserys Targaryen (Paddy Considine) membutuhkan sang anak untuk melanjutkan tahtanya.
House of the Dragon. Foto: Dok. HBO
Adegan persalinan itu berlangsung dengan cukup lama. Hal yang membuat banyak orang merasa deg-degan adalah karena adegan itu sangat berdarah-darah dan mengerikan.
Sutradara Miguel Sapochnik akhirnya memberi penjelasan mengenai persalinan berdarah itu. Menurutnya, itu adalah adegan yang sangat penting dan perlu untuk dieksplorasi.
“Aemma bilang, 'Persalinan adalah medan perang seorang ibu,'" kata Sapochnik dikutip dari Hollywood Reporter.
Poster serial House of the Dragon. Foto: Instagram/@houseofthedragonhbo
"Kami merasa, adegan itu adalah salah satu cara untuk memperlihatkan seberapa berbahayanya persalinan bagi seorang ibu di abad pertengahan," sambungnya.
ADVERTISEMENT
Miguel Sapochnik sengaja secara eksplisit memperlihatkan adegan persalinan berdarah untuk memberi tahu bahwa melahirkan anak di abad pertengahan terasa sama seperti peperangan. Sebab, jika terjadi masalah, sangat besar kemungkinan bagi seorang ibu untuk meninggal dunia.
"Kami memperlihatkan adegan persalinan itu dengan berbagai tema dan perspektif agar orang bisa melihat bahwa persalinan adalah pertarungan yang sama seperti perang memperebutkan tahta," ujar Sapochnik.
Cuplikan adegan serial House of the Dragon. Foto: Dok. HBO GO
House of the Dragon masih mengadaptasi seri novel A Song of Ice and Fire karya George R. R. Martin. House of the Dragon digarap oleh Martin dan Ryan Condal dengan mengambil sedikit cerita dari novel Fire & Blood.
House of the Dragon berlatarkan 200 tahun sebelum kejadian di serial Game of Thrones. Ceritanya berpusat pada House Targaryen dan cerita perebutan tahta di dalamnya.
ADVERTISEMENT
Di episode pertama yang bertajuk The Heirs of the Dragon, cerita bermula dari King Jaehaerys Targaryean (Michael Carter) yang harus memilih antara Prince Viserys Targaryen (Paddy Considine) dan Princess Rhaenys Targaryen (Eve Best) untuk melanjutkan kekuasaannya.
Pada akhirnya, Prince Viserys Targaryen terpilih untuk melanjutkan tahta. Namun, setelah sembilan tahun menjadi raja, kembali ada masalah, karena anak tertua Viserys Targaryen adalah seorang perempuan, Princess Rhaenyra (Milly Alcock).
Saat sebuah insiden terjadi, Viserys Targaryen dihadapkan dengan pilihan sulit. Ia harus memilih diantara Princess Rhaenyra dan adiknya yang kejam, Prince Daemon Targaryen (Matt Smith), untuk menjadi penerus tahta.
Episode pertama House of the Dragon sudah tayang mulai hari ini di HBO GO. Episode selanjutnya yang bertajuk The Rogue Prince akan ditayangkan pada pekan depan.
ADVERTISEMENT