Sutradara No Other Land, Hamdan Ballal, Ditahan Tentara Israel

25 Maret 2025 8:25 WIB
ยท
waktu baca 3 menit
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Sutradara Israel Yuval Abraham (kanan) dan sutradara Palestina Basel Adra berpose dengan penghargaan dokumenter Berlinale untuk 'No Other Land' pada Festival Film Internasional Berlinale ke-74 di Berlin, pada 24 Februari 2024. Foto: Tobias SCHWARZ / AFP
zoom-in-whitePerbesar
Sutradara Israel Yuval Abraham (kanan) dan sutradara Palestina Basel Adra berpose dengan penghargaan dokumenter Berlinale untuk 'No Other Land' pada Festival Film Internasional Berlinale ke-74 di Berlin, pada 24 Februari 2024. Foto: Tobias SCHWARZ / AFP
ADVERTISEMENT
Salah satu sutradara film dokumenter No Other Land, Hamdan Ballal, diserang oleh sekelompok pemukim Israel di Tepi Barat, Senin (24/3). Kabar ini disampaikan oleh sutradara lain film dokumenter Israel-Palestina pemenang Oscar itu, Yuval Abraham, lewat unggahan di X.
ADVERTISEMENT
"Sekelompok pemukim baru saja menghakimi Hamdan Ballal, salah satu sutradara film kami No Other Land," tulis Abraham.
Abraham mengungkapkan penyerangan yang dialami oleh Hamdan Ballal. Menurut Abraham, Ballal dipukul hingga mengalami luka di bagian kepala dan perutnya.
Ballal tidak hanya diserang. Menurut Abraham, rekannya tersebut juga dinyatakan hilang. "Tentara menyerbu ambulans yang dia panggil dan membawanya. Tidak ada tanda-tanda keberadaannya sejak itu," tulisnya.
Salah satu sutradara film "No Other Land" Hamdan Ballal. Foto: ANGELA WEISS / AFP

Penyerangan dan Penahanan Terhadap Sutradara Film Dokumenter No Other Land, Hamdan Ballal

Dilansir Variety, The Associated Press melaporkan bahwa aktivis dari Center for Jewish Nonviolence melihat Hamdan Ballal dipukul oleh sekelompok pemukim Israel. Ia memberikan penjelasan mengenai penyerangan terhadap Ballal.
"10-20 pemukim bertopeng menyerangnya dan aktivis Yahudi lainnya dengan batu dan tongkat, dan memecahkan jendela mobil mereka dan merobek ban mereka," ucapnya.
ADVERTISEMENT
Dilansir The New York Times, salah satu saksi mata, Joseph Kaplan Weinger, melihat Ballal dibawa oleh tentara bertopeng Israel. Weinger merupakan bagian dari sukarelawan yang memberikan perlindungan di daerah yang rentan terhadap kekerasan.
Belum jelas apa yang memicu serangan tersebut. Namun Weinger mengatakan bahwa kelompok tersebut telah turun ke daerah Susya, yang berada di selatan Hebron.
Asosiasi Dokumenter Internasional memberikan tanggapan terkait penyerangan dan penahanan terhadap Ballal. Mereka menuntut agar Ballal segera dibebaskan. "Keluarga dan masyarakat diberi tahu tentang kondisinya, lokasi, dan penahanannya," ujar perwakilan asosiasi.
Jurnalis dan pembuat film Israel Yuval Abraham (kanan) dan jurnalis dan pembuat film Palestina Basel Adra menerima penghargaan pada ajang Academy Awards Tahunan ke-97 di Dolby Theatre, Beverly Hills, California, AS, Minggu (2/3/2025). Foto: Patrick T. Fallon/AFP
Dilansir The Associated Press, Ballal merupakan salah satu dari tiga warga Palestina yang ditahan oleh militer Israel. Hal ini disampaikan oleh pengacara Lea Tsemel. Berdasarkan keterangan polisi, ketiganya ditahan di pangkalan militer untuk perawatan medis.
ADVERTISEMENT
Salah satu sutradara No Other Land, Basel Adra, menyampaikan tentara mengarahkan senjata mereka ke warga Palestina. Ada juga warga yang melempar batu.
"Kami kembali dari Oscar dan setiap hari sejak itu ada serangan terhadap kami," kata Adra kepada The Associated Press. "Ini mungkin balas dendam mereka kepada kami karena membuat film tersebut. Rasanya seperti hukuman."
Militer Israel mengatakan telah menahan tiga warga Palestina yang diduga melempar batu ke pasukan dan satu warga sipil Israel yang terlibat kekerasan antara warga Israel dan Palestina.
Militer mengatakan telah menyerahkan mereka ke polisi Israel untuk diinterogasi. Selain itu, mereka telah mengevakuasi seorang warga Israel untuk menerima perawatan medis.
Jurnalis dan pembuat film Israel Yuval Abraham (kanan) dan jurnalis dan pembuat film Palestina Basel Adra menerima penghargaan pada ajang Academy Awards Tahunan ke-97 di Dolby Theatre, Beverly Hills, California, AS, Minggu (2/3/2025). Foto: Patrick T. Fallon/AFP
Penyerangan terhadap Ballal terjadi tiga minggu setelah No Other Land meraih Oscar dalam kategori Film Dokumenter Terbaik. Abraham, Ballal, Adra, dan Rachel Szor mengungkapkan mengenai kehancuran di Gaza saat menyampaikan pidato kemenangan.
ADVERTISEMENT
"Kami menyerukan kepada dunia untuk mengambil tindakan serius guna menghentikan ketidakadilan dan menghentikan pembersihan etnis terhadap rakyat Palestina," kata Adra, seorang jurnalis dan aktivis Palestina.
Adra menambahkan, ia menjadi seorang ayah sekitar dua bulan lalu. Adra berharap putrinya tidak harus menjalani kehidupan seperti yang ia jalani saat ini. "No Other Land mencerminkan kenyataan pahit yang telah kami alami selama beberapa dekade dan masih kami lawan," ucapnya.
No Other Land mengisahkan keluarga Palestina yang tinggal di Tepi Barat saat rumah mereka dihancurkan oleh pemerintah Israel dan mereka terancam diusir.
Di tengah kondisi yang mengerikan itu, Adra dan Abraham, menjalin persahabatan yang tak terduga dan bekerja sama untuk mendokumentasikan kisah tersebut.
ADVERTISEMENT