Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
ADVERTISEMENT
Film ‘Perburuan’ akan ditayangkan di bioskop-bioskop seluruh Tanah Air mulai besok, Kamis (15/8).
ADVERTISEMENT
Menjelang penayangannya, Richard Oh selaku sutradara bersama dua pemain, yakni Adipati Dolken dan Ayushita, bertandang ke kantor redaksi kumparan untuk berbagi kisah mengenai film yang diadaptasi dari novel berjudul sama karya Pramoedya Ananta Toer tersebut.
Pada kesempatan itu, Richard Oh berkata bahwa yang menjadi tantangan terbesarnya dalam proses syuting film ‘Perburuan’ bukanlah bagaimana mengarahkan para pemain agar dapat berlakon dengan baik.
Kesulitan justru ditemuinya dalam hal teknis sebelum pengambilan gambar.
“Sebanyak 80 persen dari film ini di eksternal dan seringkali kami syutingnya dari pagi ke pagi lagi, di hamparan-hamparan, di ladang jagung, di tempat terbuka. Itu banyak sekali kendalanya di sana. Mobilisasi dari satu lokasi ke lokasi, juga bagaimana bisa mengambil tepat pada waktunya, hingga persiapan untuk mengambil gambar, terutama di scene malam,” ucap Richard Oh.
Menurut Richard Oh, dengan tantangan yang sudah disebutkannya itu, ia justru dimudahkan dengan adanya Adipati Dolken dan Ayushita, serta para aktor lainnya, sebagai pemain film ‘Perburuan’. Persiapan mereka terkait materi film, lanjut sang sutradara, telah dimatangkan meski waktu yang tersedia tak sedemikian panjang.
ADVERTISEMENT
“Begitu masuk set, mereka sudah jadi karakter. Apalagi seperti Adipati yang, boleh dikatakan, semua scene ada dia. Konsistensi dan bagaimana dia berubah dari satu posisi karakter ke posisi lain itu kan harus dipertahankan dengan fokus dan dedikasi pada karakter yang besar sekali. Jadi, asyik sekali melihat mereka akting, koreksinya sedikit sekali,” tuturnya.
Richard Oh kemudian juga memuji totalitas Adipati Dolken dalam sejumlah adegan yang mengharuskannya berjalan maupun berlari tanpa menggunakan alas kaki di area terbuka.
“Kan itu medan yang sangat sadis juga, ya. Kami takut sekali nanti kakinya cedera, di bawah kakinya luka atau apa. Tadinya kami menyiapkan sandal, tapi dia memutuskan, ‘Enggak. Saya mau telanjang kaki saja.’ Wah, scene itu meyakinkan banget bagi kami yang melihat dari monitor, tapi kami enggak yakin, kakinya itu, lho, lecet-lecet. Benar, pulang-pulang, lumayan itu,” ujar Richard Oh.
ADVERTISEMENT
Menutup perbincangan, Adipati Dolken mengakui kakinya memang luka-luka setelah ia melakoni adegan tersebut. Hanya saja, ia tak mempermasalahkannya lantaran menyadari betul hal itu dilakukan demi profesionalitas sebagai pelaku akting.
“Karena kan memang, waktu masuk ke transisi itu, dia melepas semua atribut dia sebagai PETA kan. Itu lebih enak saja secara feeling untuk memainkannya juga,” pungkas Adipati Dolken.
‘Perburuan’ berkisah tentang Hardo yang kembali ke kampungnya di Blora setelah melarikan diri dan menanggalkan identitasnya sebagai tentara PETA.
Kedatangannya tercium oleh Nippon dan membuatnya diburu, terutama oleh Shidokan. Selain Adipati Dolken dan Ayushita, film tersebut dibintangi pula oleh Khiva Iskak, Egi Fedly, hingga Michael Kho.