Sutradara: ‘Skyscraper’ Adalah Surat Cinta untuk ‘Die Hard’

16 Juli 2018 15:56 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Rawson memberikan arahan pada Dwayne Johnson (Foto: dok. Produser Hiram Garcia)
zoom-in-whitePerbesar
Rawson memberikan arahan pada Dwayne Johnson (Foto: dok. Produser Hiram Garcia)
ADVERTISEMENT
“Aku suka film action, dan ‘Skyscraper’ seperti fantasi semua anak umur 8 tahun yang dijadikan dalam satu film,” kata sutradara Rawson Marshal Thurber kepada kumparan saat kami bertemu di Hong Kong, pekan lalu.
ADVERTISEMENT
Rawson kemudian bercerita momen pertama kali dirinya jatuh cinta dengan sinema. Rawson kecil diajak Ibunya menonton‘Raiders of the Lost Ark’ di bioskop kecil di Carolina Utara yang hanya punya dua layar.
Dwayne Johnson memanjat gedung tertinggi di dunia (Foto: Universal Pictures)
zoom-in-whitePerbesar
Dwayne Johnson memanjat gedung tertinggi di dunia (Foto: Universal Pictures)
Petualangan Harrison Ford sebagai Indiana Jones di film garapan Steven Spielberg yang dirilis pada 1981 itu begitu membekas di benak dan hatinya. Sejak saat itu, ia berambisi membuat film action.
Dalam film ‘Skyscraper’, Dwayne Johnson berperan sebagai mantan kepala tim penyelamat sandera FBI, Will Sawyer, yang tinggal di gedung pencakar langit tertinggi dan teraman di Hong Kong bersama istri dan dua anaknya.
Will juga bekerja sebagai kepala keamanan di gedung milik Taipan China yang diperankan aktor Chin Han. Gedung bernama The Pearl itu memiliki beberapa lantai seperti kota modern.
ADVERTISEMENT
Konflik muncul ketika gedung tersebut diserang sindikat kriminal dan Will dijebak sehingga terlihat bahwa dia bagian dari rencana jahat. Situasi semakin rumit ketika dia tahu keluarganya masih berada di gedung itu saat serangan terjadi. Will pun siap mengantar nyawa dalam misi menyelamatkan orang-orang terkasih.
Jika Anda merasa ada elemen ‘Die Hard’ saat menyaksikan film ini, itu bukanlah tidak disengaja. Rawson tumbuh dengan menonton film ‘Die Hard’, ‘Towering Inferno’, hingga ‘The Fugitive’ di era 1980-an dan 1990-an.
“Skyscraper’ adalah surat cinta untuk film-film tersebut,” katanya.
Dwayne Johnson juga tak keberatan filmnya dikaitkan dengan ‘Towering Inferno’, film klasik tentang bencana garapan  John Guillermin yang rilis pada 1974. Dia malah bangga dengan istilah baru yang muncul.
ADVERTISEMENT
“Sebagai catatan, ‘Towering Dwayneferno’ adalah nama panggilan baruku yang pantas ketika waktunya melakukan sesuatu yang tak pantas,” tulisnya di Instagram.
Dalam wawancara eksklusif bersama kumparan, Rawson juga bicara mengenai konsep gedung The Pearl. Ia banyak melakukan konsultasi dengan desainer gedung Burj Khalifa, Adrian Smith.
‘Skyscraper’ tayang perdana di bioskop Amerika Utara pada 13 Juli lalu. Menurut Box Office Mojo, film ini mencetak debut USD 25,485 juta atau saat ini sekitar Rp 366,9 miliar.