System of A Down Dapat Ancaman Usai Reuni dan Rilis Lagu Baru

16 November 2020 20:09 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
System of a Down. Foto: Instagram/@systemofadown
zoom-in-whitePerbesar
System of a Down. Foto: Instagram/@systemofadown
ADVERTISEMENT
Band asal Amerika Serikat, System of a Down, baru-baru ini menggelar reuni. Setelah 15 tahun tidak aktif, Serj Tankian (vokal), Daron Malakian (guitar), Shavo Odadjian (bas gitar), dan John Dolmayan (drum) merilis dua lagu baru, Protect the Land dan Genocidal Humanoidz.
ADVERTISEMENT
Bagi yang belum tahu, semua personel System of a Down adalah keturunan Armenia. Mereka sengaja merilis dua lagu baru guna mengumpulkan donasi untuk membantu masyarakat Armenia yang terpuruk usai perang dengan Azerbaijan.
System of a Down. Foto: Instagram/@systemofadown
Pemain bas gitar, Shavo Odadjian, mengatakan bahwa tindakan System of a Down membantu Armenia sempat mendapat kecaman. Sekelompok orang Azerbaijan bahkan sampai memberi ancaman mati.
"Ancaman itu (mati) benar-benar kami rasakan," ungkap Odadijan dalam video wawancara yang System of a Down rilis ke Youtube beberapa waktu lalu.
"Tapi, kami takkan berhenti. Aku sendiri lahir di sana (Armenia) dan punya banyak keluarga di sana. Banyak pemuda yang menjadi tentara. Setiap hari aku berdoa agar ibuku tak menelepon dan mengatakan bahwa ada tentara muda yang mati," sambungnya.
System of a Down. Foto: Instagram/@systemofadown
Senada dengan Odadijan, pemain drum John Dolmayan juga mengatakan hal serupa. Ia dan System of a Down siap untuk terus membela Armenia, apa pun yang terjadi.
ADVERTISEMENT
"Kami membela kampung halaman dengan cara kami. Kami harap, apa yang terjadi pada 1915 (Tragedi Genosida Armenia) tidak terjadi lagi. Semoga di era modern dengan informasi yang bisa didapatkan dengan cepat, orang-orang bisa peduli pada hal ini," kata Dolmayan.
Hingga saat ini, dua lagu System of a Down sudah menghasilkan uang sebesar USD 600 ribu atau Rp 8,4 miliar. Uang secara penuh didonasikan untuk masyarakat Armenia yang saat ini menderita karena perang.