Syuting di PFN, Dian Sastro Kenang Pulang Sekolah Naik Mikrolet di Jalan Otista

21 November 2024 15:00 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Dian Sastrowardoyo di Seoul International Drama Awards. Foto: Jung Yeon-je/AFP
zoom-in-whitePerbesar
Dian Sastrowardoyo di Seoul International Drama Awards. Foto: Jung Yeon-je/AFP
ADVERTISEMENT
Lokasi syuting film panjang ke-9 Palari Films berjudul Monster Pabrik Rambut menghadirkan nostalgia sendiri bagi aktris Dian Sastro.
ADVERTISEMENT
Dian, yang duduk sebagai produser eksekutif, menyebut Produksi Film Negara (PFN) yang terletak di Jalan Otista, Jakarta Timur, adalah tempatnya nongkrong dulu ketika SMP.
"Saya SMP di depan (PFN). Saya dulu kalau makan siang, jajan di depan, ada warteg di depan, itu enak banget. Jadi bukan hal asing tempat ini buat saya," kata Dian Sastro dalam konferensi pers di PFN, Jakarta Timur.
Dian Sastrowardoyo di Seoul International Drama Awards. Foto: Jung Yeon-je/AFP
Dian mengenang momen menunggu angkot di depan PFN untuk pulang ke tempat tinggalnya di Kalimalang saat itu.
"Saya kecilnya di sini. Biasanya saya makan siang di depan. Saya naik mikrolet juga pulangnya nunggu M32 untuk ke arah Kalimalang," ujar Dian.
"Pasti banyak yang enggak tahu Dian Sastro dulu naik angkot mikrolet," lanjut Dian dengan nada kelakar.
Palari Films mengumumkan proyek film Monster Pabrik Rambut dalam konferensi pers di Jatinegara, Jakarta Timur, Senin (18/11/2024). Foto: Vincentius Mario/kumparan
Dian bersyukur karena PFN kini kembali dihidupkan berkat film Monster Pabrik Rambut.
ADVERTISEMENT
"Senang banget, karena PFN yang saya lihat dari kecil, sempat tidak aktif jadi pusat film Indonesia, sekarang dilihat menjadi kontribusi signifikan untuk perfilman Indonesia. Utamanya, untuk film ini," jelas Dian.
Dian menggandeng aktor Iqbaal Ramadhan duduk di kursi produser eksekutif. Meiske Taurisia dan Muhammad Zaidy dari Palari Films memproduserinya bersama para ko-produser Atsuko Ohno (Hassaku Lab, Jepang), dan Anthony Chen (Giraffe Pictures, Singapura).
Dian menyebut visi Palari Films sangat cocok dengan perusahaan ko-produksi yang tengah ia rintis, Beacon Films.
"Kami fokus menjadi ko-produser untuk beberapa film yang berdedikasi besar untuk kemajuan film. Kami melihat film horor ini pasti bisa menembus pasar internasional," ujar Dian.
Palari Films mengumumkan proyek film Monster Pabrik Rambut dalam konferensi pers di Jatinegara, Jakarta Timur, Senin (18/11/2024). Foto: Vincentius Mario/kumparan
Monster Pabrik Rambut yang memiliki judul internasional "Sleep No More" adalah film ko-produksi tiga negara, yaitu Indonesia, Jepang, dan Singapura. Dukungan dana ko-produksi internasional dikumpulkan dari berbagai negara baik Asia dan Eropa.
ADVERTISEMENT
Pemerintah Jepang, lewat Agency of Cultural Affairs (Bunkacho), Singapura, Southeast Asia Co-Production Grant IMDA, dan Swiss, Vision sud Est, Swiss Agency for Development and Cooperation.
"Ko-produksi akan membuka kesempatan untuk distribusi internasional. Oleh karena itu, kami menyambut baik inisiatif program Match Fund, Kementerian Kebudayaan, sebagai upaya mendukung kesinambungan film Indonesia di dunia sekaligus bentuk diplomasi budaya," ungkap Meiske Taurisia selaku produser.

Sinopsis Monster Pabrik Rambut

Monster Pabrik Rambut mengikuti kisah Putri (Rachel Amanda). Dia terpaksa bekerja di pabrik untuk melunasi utang ibunya, yang dikabarkan bunuh diri.
Sementara adiknya, Ida (Lutesha), yakin ibu mereka meninggal karena hal-hal mistis yang ada di pabrik. Saat Putri dan Ida mulai bekerja siang malam di pabrik, mereka tidak hanya mendengar, namun mulai menyaksikan kejadian-kejadian aneh yang menimpa para pekerja.
ADVERTISEMENT