Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
ADVERTISEMENT
Senja kala media cetak semakin terlihat. Setelah satu minggu lalu Tabloid Bintang Indonesia 'tutup usia', kini menyusul Tabloid Cek & Ricek resmi mengakhiri masa jaya. Tabloid Cek & Ricek mengeluarkan edisi terakhir mereka pada hari ini, Selasa (23/4) dan memutuskan untuk beralih ke media digital.
ADVERTISEMENT
"Kami pamit! (Berpisah untuk bertemu kembali) #klik ceknricek.com," bunyi dari cover Tabloid Cek dan Ricek edisi terakhir.
Kabar tutupnya salah satu tabloid infotainment ini juga dibenarkan oleh Ilham Bintang selaku pendiri dan pemilik Tabloid Cek & Ricek saat dihubungi kumparan.
"Ini edisi terakhir, terbit hari ini," ungkapnya.
Ilham pun sempat mengenang awal berdirinya Tabloid Cek & Ricek di tahun 1998 yang akhirnya kini meredup di tengah era digital.
"Saya terbitkan ini tahun 1998 untuk jadi sekoci. Masa itu televisi hancur, sedangkan C&R baru tayang enam bulan. Tagihan ke televisi macet. Kami pernah mau dibayar dengan ruko terbakar dan satu kontainer mie instan cap ayam merak," kenangnya.
Namun berjalannya waktu, Ilham menyadari kehadiran media cetak saat ini sangatlah berat, terutama dengan banyaknya kehadiran media online. Tak heran jika akhirnya banyak media cetak yang memilih untuk gulung tikar.
ADVERTISEMENT
"Secara obyektif, saya sudah mengamati 2 tahun terakhir, hari depan cetak amat berat. Mulai jaringan distribusi yang rusak sampai kultur pembaca yang pindah habitat membaca digital," beber Ilham.
"Semua agen media cetak sudah meninggal. Anak-anaknya sebagai pewaris berpendidikan tinggi tak mau menyentuh bisnis orang tua mereka. Bahkan, sampai tingkat pengecer dan lapak, mereka lebih tertarik mengasong teh botol, tissue dan lain sebagainya," tambahnya.
Kini, meski Tabloid Cek & Ricek telah gulung tikar, namun berita-berita mereka tetap bisa diikuti oleh para pembaca setia melalui online.
"Ya, kami migrasi ke digital," tandas Ilham Bintang.