Tak Berhenti Berinovasi, Afgan Akan Rilis Album Baru di Masa Pandemi

31 Januari 2021 17:48 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Deddy Corbuzier & Afgan akan mengisi acara ultah kumparan Foto: Aditia Noviansyah/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Deddy Corbuzier & Afgan akan mengisi acara ultah kumparan Foto: Aditia Noviansyah/kumparan
ADVERTISEMENT
Afgan jadi salah satu pengisi acara di perayaan ulang tahun kumparan #FourTheFuture. Acara disiarkan secara live di Instagram pada hari ini, Minggu (31/1).
ADVERTISEMENT
Penyanyi berusia 31 tahun itu hadir di sesi Inspiring Chat Career. Ia menceritakan proyek album terbaru yang digarap bersama sebuah label dari Amerika Serikat.
"Ini jadi album pertamaku yang full English. Aku juga bekerja sama sama label asal Amerika Serikat, Empire. Ada banyak kolaborasi seru lah di album baru aku," ungkap Afgan di perayaan ulang tahun kumparan #FourTheFuture, Minggu (31/1).
Afgan Syahreza dan album Dekade Foto: Puti Cinintya Arie Safitri/kumparan
"Ini bakal jadi hal baru yang sangat refreshing, karena aku enggak pernah lah buat sesuatu yang seperti ini. Pokoknya surprising for everyone and it's a good one," sambungnya.
Kabar Afgan siap merilis album baru sudah tersiar sejak 2019. Namun, pelantun lagu Panah Asmara itu sempat menjelaskan bahwa ia mengurungkan niat untuk merilisnya pada 2020, karena pandemi COVID-19.
inspiring chat bersama Deddy Cobuzier, Ryan Tirta & Afgan Foto: Aditia Noviansyah/kumparan
Di tahun ini, Afgan agaknya sudah tidak bisa lagi bersabar. Ia pun enggan kalah dari pandemi COVID-19 dengan cara berinovasi dan merilis album baru.
ADVERTISEMENT
"Kita akhirnya rilis aja, kita take the risk, karena kalau mau nunggu lagi, mau sampai kapan? Karena udah banyak juga fans yang nanyain, apalagi ini 'kan solo, akhir-akhir ini aku kebanyakan kolaborasi," tuturnya.
Afgan belum menceritakan apa saja lagu dalam album itu. Namun, ia sempat menceritakan sedikit bagaimana rasanya menggarap album bersama label asal Amerika Serikat.
Afgan usai menghibur pasien di RSCM, Jakarta Pusat, Sabtu (14/12). Foto: Maria Gabrielle Putrinda/kumparan
"Kalau culture shock enggak ada ya. Mungkin perbedaan cara kerja aja, ya. Tapi, aku merasa senang, karena banyak belajar sih dari proyek album ini," kata Afgansyah Reza.
Ia juga menceritakan, apa ide dan inspirasi dari album terbarunya. Afgan merasa album tersebut banyak terilhami dari pengalaman pribadinya.
"Kebanyakan personal stuff aku, sih. Tapi, dari ngobrol sama produser di sana juga bisa jadi bahan yang bisa dijadiin lagu. Soalnya ekspresi tuh bisa datang dari mana saja. Itu, sih," ujarnya.
ADVERTISEMENT

Inovasi selalu jadi cara Afgan menjaga eksistensi di industri musik

Konser Amal Afgan di M Bloc, Jakarta Selatan, Jumat (24/1). Foto: Dok. kitabisa.com
Jika ditelisik, gaya bermusik Afgan selalu berubah-ubah dari tahun ke tahun. Menurut Afgan, itu adalah hal yang sudah seharusnya dilakukan oleh seorang pekerja seni, khususnya musisi.
Namun, Afgan merasa, musisi perlu mengingat bahwa inovasi harus datang dari hati dan jujur. Menurutnya, inovasi yang jujur adalah satu hal yang sangat penting di industri musik.
Konser Amal Afgan di M Bloc, Jakarta Selatan, Jumat (24/1). Foto: Dok. kitabisa.com
"Aku senang dengan yang organik, enggak dipaksa, dan terasa fit at that moment. That kind of honesty bisa ke translate dari karya yang disampaikan ke pendengar. Jadi, jujur aja dalam berkarya. Kalau bagus dan mewakili diri sendiri sebagai musisi, karyanya, ya, di rilis aja. Pasti ada kok yang mengapresiasi," kata Afgansyah Reza.
ADVERTISEMENT
Senada dengan Afgan, Enesis Group juga terus melakukan inovasi dalam berbagai produk yang dibuat. Ryan Tirta Yudhistira selaku Chief Sales & Marketing Officer Enesis Group menceritakan, bagaimana mereka membuat kemasan baru dari produk Antis yang lebih ekonomis.
pengisi acara kumparan ke-4 Foto: Aditia Noviansyah/kumparan
"Kita juga mengeluarkan Antis yang sachet. Di Indonesia sendiri belum pernah ada, ya, hand sanitizer dalam kemasan sachet. Kita buat ini, karena kita mau semua bisa dengan mudah akses. Karena Indonesia ini enggak cuma mereka yang tinggal di gedung-gedung mewah, banyak juga yang enggak punya akses ke hand sanitizer," ujar Ryan.
Selain itu, Enesis Group juga mengeluarkan produk suplemen bernama Amunizer. Selain berisikan vitamin C, produk tersebut juga mengandung berbagai jenis bahan herbal yang dipercaya bisa menjaga seseorang dari terkena virus COVID-19.
ADVERTISEMENT
"Herbal-herbal di sini juga yang waktu itu digunakan pemerintah China saat pandemi pertama kali muncul di Wuhan. Memang menjaga daya tahan itu harus olahraga, menerapkan 3M, dan mengkonsumsi suplemen yang berpengaruh ke daya tahan," tuturnya.
Terakhir, ada produk minyak angin Plossa Mini. Berbeda dari yang lain, Plossa Mini menawarkan empat fungsi sekaligus.
"Di dalam Plossa Mini ini ada eucalyptus yang manjur untuk membunuh virus. Jadi ini, kalau diolesin di masker, ini punya ingredient yang membantu pernafasan jadi lebih plong. Di bagian tutup ini juga bisa digunakan sebagai alat kerokan dan pijat kepala. Itu inovasi yang kami tawarkan," kata Ryan Tirta Yudhistira