Tak Bosan #dirumahaja, Arifin Putra Bikin Kompos hingga Urus Kebun Hidroponik

28 Maret 2020 18:05 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Arifin Putra di launcing trailer film Si Manis Jembatan Ancol di Epicentrum, Jakarta, Kamis, (31/10/2019).
 Foto: Ronny
zoom-in-whitePerbesar
Arifin Putra di launcing trailer film Si Manis Jembatan Ancol di Epicentrum, Jakarta, Kamis, (31/10/2019). Foto: Ronny
ADVERTISEMENT
Sebagian besar penduduk dunia, termasuk di Indonesia, sedang melakukan social distancing dengan menjauhi keramaian dan melakukan aktivitas di rumah. Tujuannya adalah untuk mencegah penyebaran virus corona.
ADVERTISEMENT
Social distancing bisa jadi terasa membosankan bagi beberapa orang. Namun, tidak demikian bagi Arifin Putra.
Arifin Putra Foto: Munady
“Banyak teman-teman aku juga yang bilang mereka kebosanan. Aku justru enggak, sih, banyak yang bisa kita kerjain. Sekarang memang kita ada banyak waktu kosong,” ucap Arifin Putra dalam conference call Earth Hour 2020.
Sejumlah kegiatan positif—yang barangkali juga patut dicontoh—dilakukan oleh aktor berumur 32 tahun itu demi mengisi waktu luangnya.
“Walaupun di apartemen, itu ada kayak kompos kecil. Jadi, kita bisa melakukan kompos dengan sampah-sampah organik. Selain itu, aku sendiri juga punya kebun hidroponik,” kata Arifin Putra.
Hidroponik adalah cara bercocok tanam yang dilakukan dengan memanfaatkan air sebagai pengganti tanah. Menurut Arifin Putra, ia tengah menanam basil dan tomat ceri.
Artis Arifin Putra saat hadir di press screening film Twivortiare di Plaza Indonesia, Jakarta. Foto: Ronny
"Ini cherry tomato sudah yang kedua kalinya. Kemarin juga sudah sempat dan rasanya enak, cuma memang enggak semanis tomat yang kita bisa beli di supermarket. Amazing saja bahwa dengan hanya benih kecil gitu tiba-tiba bisa menjadi tomat yang bisa kita makan. Rasanya luar biasa," tuturnya.
ADVERTISEMENT
Menutup perbincangan, Arifin Putra mengaku juga menjadi rajin mengecek dan mematikan perangkat elektronik yang tak digunakan di kediamannya. Hal itu dilakukan sebagai bentuk cinta bumi.
"Karena kita sekarang banyak di rumah, apalagi kalau kita satu rumah dengan banyak orang, mungkin banyak orang lupa mematikan lampu atau tv dibiarkan menyala, jadi kita juga bisa jadi polisi di rumah yang memang ngecek dan mematikan perangkat-perangkat elektronik yang enggak dibutuhkan," pungkas Arifin Putra.