Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.86.0
ADVERTISEMENT
Musisi Dian Pramana Poetra meninggal dunia pada 27 Desember 2018 lalu. Sebelum meninggal, Dian bersama rekannya di '2D', Deddy Dhukun tengah menggarap lagu-lagu untuk album terbaru '2D'.
ADVERTISEMENT
Album yang rencananya diluncurkan mereka berdua, akhirnya hanya bisa diwujudkan seorang diri oleh Deddy Dhukun.
Ditemui di peluncuran album terbaru '2D' bertajuk 'Satu Cinta Abadi', Deddy mengatakan, komitmennya dalam melanjutkan perjuangan '2D' tidak hanya berhenti di peluncuran album. Tapi juga dengan menggelar konser yang rencananya akan digelar pada November mendatang.
"Saya sih kepinginnya di JCC, sekalian (tempat) yang besar ya. Tapi dibilangnya di JCC terlalu besar, nanti kita coba di Taman Ismail Marzuki, katanya bagus juga," kata Deddy Dhukun di kawasan SCBD, Jakarta Selatan, Jumat (10/5).
Dalam konser tersebut, Deddy akan berkolaborasi dengan sejumlah musisi. Termasuk musisi yang terlibat dalam album teranyar '2D', seperti Mus Mujiono, Yopie Latul, Vina Panduwinata, Trie Utami juga Atiek CB.
ADVERTISEMENT
"Iya semua. Nanti ada tujuh bintang, ada Glenn Fredly dan kawan-kawan," ujar Deddy Dhukun.
Deddy mengatakan, saat ini rencana konser masih terus dipersiapkan dengan baik. Termasuk peluncuran album selanjutnya dari '2D'.
Menurutnya, di album yang dirilis hari ini, hanya berisikan 10 lagu. Masih ada 5 lagu yang rencananya akan dirilis dalam album selanjutnya.
Di sisi lain, setelah hampir 5 bulan ditinggal salah satu sahabat terbaiknya, Deddy mengatakan masih selalu terkenang akan hal tentang Dian Pramana Poetra.
"Om Dian itu orangnya suka bergurau, dan selalu saat kita show dia selalu bilang 'Om Deddy semangat dong', selalu dia ngomong begitu," ujar Deddy Dhukun.
Namun, hal berbeda terjadi saat ia dan Dian hendak manggung di acara HUT Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur, Desember 2018 silam.
ADVERTISEMENT
Kala itu, Dian yang kondisi kesehatannya menurun, gantian disemangati Deddy. Keduanya lantas saling menepuk tangan sebagai tanda sepakat.
Hanya saja kondisi kesehatan Dian benar-benar drop. Sehingga Dian tidak bisa tampil. Kesehatannya juga kian menurun saat pulang ke Jakarta, kemudian dirawat dan meninggal dunia.
"Akhirnya waktu di Banyuwangi saya nyanyinya sendiri. Dan itu capek, karena lagu yang dinyanyiin banyak. Kalau berdua kan bisa ganti-gantian," ujar Deddy Dhukun seraya mengenang.