Tak Hanya di Hollywood, Inilah 5 Aktor Watak Terbaik Indonesia

11 April 2018 15:43 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:09 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Lukman Sardi, Reza Rahadian, Vino G. Bastian. (Foto: AFP/Oeday Abdullah & Puti Cinintya/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Lukman Sardi, Reza Rahadian, Vino G. Bastian. (Foto: AFP/Oeday Abdullah & Puti Cinintya/kumparan)
ADVERTISEMENT
Di Hollywood, ada beberapa aktor seperti Johnny Depp, Christian Bale, dan Gary Oldman, yang terkenal sebagai aktor watak serba bisa. Mereka mampu memerankan tokoh yang unik-unik dalam berbagai genre film.
ADVERTISEMENT
Sejak dunia perfilman Indonesia berkembang pesat pada era '70-an, tidak banyak aktor yang mampu memerankan berbagai macam karakter. Biasanya satu aktor hanya akan memainkan peran serupa dengan genre yang tidak pernah jauh berbeda.
Namun, seiring berjalannya waktu hal tersebut mulai berubah. Kini, Indonesia memiliki beberapa aktor watak yang hebat. kumparan (kumparan.com) telah merangkum lima aktor watak Indonesia yang kualitasnya tak kalah dari aktor-aktor Hollywood.
1. Lukman Sardi
Lukman Sardi (Foto: Munady)
zoom-in-whitePerbesar
Lukman Sardi (Foto: Munady)
Lahir dan dibesarkan oleh pemain biola senior Idris Sardi membuat Lukman memiliki bakat seni yang kuat dalam darahnya. Sejak usia 6 tahun, Lukman sudah mulai tampil di layar lebar dan berperan dalam film klasik ‘Kembang-kembang Plastik’ bersama Cok Simbara dan Dien Novita.
ADVERTISEMENT
Beranjak dewasa, Lukman kian aktif memerankan berbagai jenis karakter dalam film. Lihat saja perannya sebagai gigolo bernama Piktor di film ‘Quickie Express’ (2007) yang tampil ala pemuda era '80-an dengan gigi kuning yang menjijikkan.
Hanya berselang tiga tahun, Lukman menunjukkan kepiawaiannya berakting dengan berperan sebagai Ahmad Dahlan di film ‘Sang Pencerah’ (2010). Banyak masyarakat yang puas dengan akting Lukman di film biopik tokoh besar Islam tersebut.
Setelah banyak menyebrang genre dan berperan dalam banyak judul film, tahun lalu, Lukman kembali menerima tantangan untuk berperan sebagai pria pelaku eksploitasi anak jalanan di film ‘Surat Kecil untuk Tuhan’ dan ‘Night Bus’. Berperan dalam dua film tersebut membuat Lukman rela menurunkan berat tubuhnya secara drastis dan membiarkan rambut berubannya tumbuh lebat.
ADVERTISEMENT
2. Reza Rahadian
Reza Rahadian di Tamu Kumparan (Foto: Aditia Noviansyah/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Reza Rahadian di Tamu Kumparan (Foto: Aditia Noviansyah/kumparan)
Reza merupakan salah satu aktor Indonesia yang acap kali memerankan film-film biopik. Sepanjang kariernya, Reza telah memerankan berbagai sosok, mulai dari presiden hingga komedian legendaris. Meski tak semua filmnya laku di pasaran, Reza tetap memberikan akting terbaiknya di pada masyarakat.
Film biopik ‘Habibie & Ainun’ (2012) menjadi awal mula akting Reza diakui masyarakat. Meski postur dan wajahnya tidak menyerupai presiden RI ke-3 tersebut, cara bicara serta gestur Reza dinilai amat mirip dan bahkan hampir serupa dengan Habibie.
Setelah tampil penuh wibawa, Reza kembali ke layar lebar dalam film ‘My Stupid Boss’ (2016). Dia memerankan seorang bos kolot yang memiliki sifat aneh nan menyebalkan. Tata rias wajah serta pembentukan tubuh tambun mempermudah Reza mengubah gayanya yang metroseksual menjadi pria paruh baya.
ADVERTISEMENT
Setelah memerankan berbagai film biopik lainnya seperti ‘Guru Bangsa: Tjokroaminoto’, ‘3 Srikandi’, dan ‘Rudy Habibie’, akhir-akhir ini Reza mendapat kesempatan untuk memerankan tokoh Pengki yang dahulu dipopulerkan oleh komedian dan seniman legendaris Betawi, Benyamin Sueb, dalam film ‘Benyamin Biang Kerok’ (2018). Meski tak sehebat film-film terdahulu, Reza tetap mampu menjelma menjadi sosok Pengki yang jahil dan sering membuat onar.
3. Vino G Bastian
Vino G Bastian. (Foto: Puti Cinintya Arie Safitri/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Vino G Bastian. (Foto: Puti Cinintya Arie Safitri/kumparan)
Mulai dikenal lewat perannya di film ‘Catatan Akhir Sekolah’, nama Vino hingga kini masih terus merajai berbagai film di Indonesia. Salah satu hal yang membuatnya mampu bertahan lama dalam industri hiburan adalah kepiawaiannya sebagai aktor berbagai film lintas genre.
Setelah dalam beberapa film Vino tampil sebagai anak sekolahan, Vino sempat menjelma menjadi sosok bad boy yang macho dan pemberontak di film ‘Radit & Jani’ (2008). Duetnya bersama Fahrani Empel di film itu sempat menjadi relationship goals pasangan-pasangan muda di eranya.
ADVERTISEMENT
Di beberapa film setelahnya, Vino sempat secara beruntun tampil sebagai pria bad boy dalam film. Namun, setelah menikahi Marsha Timothy, peran bad boy-nya tergantikan dengan peran-peran yang lebih 'kebapakkan'. Meski dahulu dikenal memerankan tokoh yang urakan, dalam film ‘Toba Dream’ (2015), Vino membuktikan bahwa ia juga sanggup berperan sebagai pria Sumatera Utara yang berprofesi sebagai Angkatan Laut.
Pada 2017, Vino akhirnya berkesempatan untuk berperan dalam film biopik ‘Chrisye’ sebagai sang maestro legendaris tersebut. Dengan baik, Vino mampu menaklukkan tantangan tersebut.
Lalu, apakah Vino tahun ini sukses memerankan tokoh legendaris yang diangkat dari novel aksi kolosal ciptaan ayahnya, Tito Bastian, Wiro Sableng?
4. Abimana Aryasatya
Abimana Aryasatya di ulang tahun kumparan (Foto: Puti Cinintya Arie Safitri/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Abimana Aryasatya di ulang tahun kumparan (Foto: Puti Cinintya Arie Safitri/kumparan)
Lebih sering berperan sebagai pemeran pembantu, masyarakat banyak yang tidak memperhatikan perubahan gaya dari Abimana. Padahal, pada 2009, Abimana sempat mendapat peran kecil sebagai seorang mafia bengis di film ‘Serigala Terakhir’ bersama Vino G Bastian.
ADVERTISEMENT
Lewat film tersebut, Abimana pun berhasil mendapat peran utama dan memperlihatkan kemampuannya sebagai aktor watak lewat film ‘3: Alif, Lam, Mim’ (2015). Tak hanya berperan bengis, dalam film tersebut Abimana juga menjawab tantangan memerankan film aksi yang memaksanya mempelajari ilmu bela diri.
Sukses berperan sebagai tokoh yang bengis, Abimana justru tak ingin terlena dengan peran yang sama. Pada 2016, dia mendapatkan dua peran yang jauh berbeda dari segi genre dan gaya penokohan, yakni ‘Sabtu Bersama Bapak’ dan ‘Warkop DKI Reborn’. ‘Sabtu Bersama Bapak’ menampilkan Abimana yang kharismatik sebagai sosok ayah, sedangkan ‘Warkop DKI Reborn’ memaksanya menjadi sosok Dono dengan gigi tonggos dan logat Jawa yang kental.
Tahun ini, Abimana akan memerankan film anak bergenre komedi, yaitu ‘Petualangan Menangkap Petir’ bersama banyak aktor hebat lainnya seperti Slamet Raharjo, Arie Kriting, dan Darius Sinathrya. Jika sukses, Abimana akan telah berperan dalam film action, drama, komedi, dan anak.
ADVERTISEMENT
5. Tora Sudiro
Tora Sudiro. (Foto: Puti Cinintya Arie Safitri/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Tora Sudiro. (Foto: Puti Cinintya Arie Safitri/kumparan)
Dengan tubuh penuh tato, masyarakat mungkin berpikir bahwa Tora takkan bisa mendapat banyak peran dalam dunia perfilman Indonesia. Untungnya, Tora merupakan pribadi yang menyenangkan serta punya bakat hebat untuk menjadi salah satu aktor watak terbaik.
Memanfaatkan tato dan tubuhnya yang kekar serta besar, Tora sempat berperan sebagai rocker ugal-ugalan di film ‘D’Bijis’ (2007). Dari film tersebut, penonton melihat sosok Tora sebagai pribadi bertato yang ternyata memiliki sisi humor yang hebat.
Melawan berbagai stereotip, pada 2008, Tora ambil peran dalam film ‘Laskar Pelangi’ sebagai seorang guru yang berkharisma. Dia bahkan menggunakan make up untuk menutup tato di sekujur tangan dan lehernya. Berselang delapan tahun lamanya, Tora kembali menutupi tato di tangan dan lehernya saat dirinya memerankan sosok Indro di film ‘Warkop DKI Reborn’ (2016).
ADVERTISEMENT
Baru-baru ini, Tora kembali ke layar lebar lewat film komedi horor besutan Soleh Solihun, ‘Reuni Z’. Dalam film itu, Tora memerankan tokoh konyol, namun jika pada ‘Warkop DKI Reborn’ Tora harus banyak melakukan adegan-adegan action, ‘Reuni Z’ membuktikan bahwa Tora dapat menunjukkan ketakutannya pada zombie dengan baik.