Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.100.8
Tak Resah Ifan Seventeen Jadi Dirut PFN, Joko Anwar: Gak Ada Manfaat Buat Kami
15 Maret 2025 11:00 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
ADVERTISEMENT
Sineas Joko Anwar mengaku tak resah soal kisruh Ifan Seventeen yang baru saja diangkat sebagai Direktur Utama (dirut) PT. Produksi Film Negara (PFN). Entah siapa pun dirut-nya, bagi Joko Anwar PFN tidak ada manfaatnya di dunia perfilman.
ADVERTISEMENT
"Enggak resah. selama ini PFN juga enggak ada manfaatnya buat kami, kenapa resah? Kami selama ini belum lihat relevansinya PFN di perfilman indonesia. Jadi, ya, enggak resah juga sih," kata Joko Anwar ditemui di Epicentrum, Jakarta Selatan, Kamis (13/3) malam.
Yang meresahkan bagi Joko Anwar adalah pemilihan dirut PFN yang terkesan tidak transparan.
"Resahnya gini, kalau PFN, pemilihan dirutnya harus transparan. Itu kan membantu atmosfer dari kita berbangsa dan bernegara aja gitu. Memberikan semangat. Tiba-tiba ada pemilihan dirut yang menimbulkan kontroversi, bagaimana ini," ujar Jokan.
Bagi Jokan, sapaan akrabnya, PFN seharusnya bisa rembuk dengan sineas Indonesia dan mencari tahu permasalahan perfilman saat ini seperti apa.
"Paling nggak, pemerintah memulai narasi, masalah perfilman Indonesia seperti apa, dan posisi PFN dalam rangka ikut menanggulangi, berkontribusi untuk meringankan masalah tersebut apa, gitu," jelas Joko Anwar.
ADVERTISEMENT
Sejak terjun ke dunia film, Joko Anwar mengaku tak pernah berinteraksi dengan PFN. Jokan hanya pernah syuting dan menyewa studio PFN di Jalan Otto Iskandardinata, Jakarta Timur.
"Saya enggak pernah. Teman-teman saya juga enggak, kalau dari sekilas pemandangan saya. Saya bersinggungan dengan PFN kalau saya syuting iklan, nyewa studio," ucap Jokan.
Ifan Ingin Jawab Keraguan Orang tentang Kemampuannya di PFN
Di lain pihak, Ifan sendiri sadar bahwa banyak penolakan saat dia harus memegang tanggung jawab sebuah institusi perfilman milik negara. Namun menurut Ifan, PFN bukan sekadar siapa yang memimpin.
"PFN bukan sekadar tentang siapa yang memimpin, melainkan tentang bagaimana industri perfilman dan konten di Indonesia kini mulai menjadi salah satu fokus utama pemerintah dalam upaya membangun sumber daya manusia kreatif, inovatif, berdaya saing tinggi hingga ke level internasional," jelas Ifan.
Ifan menyebut penunjukan dirinya sebagai dirut adalah momentum kebangkitan dan melangkah maju penuh keyakinan bagi film Indonesia.
ADVERTISEMENT
"Film, konten, karya audiovisual menjadi salah satu senjata terkuat membangun karakter identitas bangsa sekaligus menjadi credential asset," tulisnya.