Tanggapan Masyarakat Amerika Serikat soal Film 'Mile 22'

Iko Uwais pada Gala Premier Film Mile 22. (Foto: Instagram @iko.uwais)

Sebelum digelar di Plaza Senayan, Jakarta Pusat, Senin (20/8), gala premiere film 'Mile 22' sudah terlebih dahulu dihelat di California, Amerika Serikat, pada (10/8) lalu.

Para penikmat film di Amerika Serikat menyambut penayangan perdana film tersebut dengan riuh. Bukan sesuatu yang mengherankan, karena 'Mile 22' digarap langsung oleh Peter Berg, sutradara yang sebelumnya telah sukses membuat film-film seperti 'Battleship' dan 'Lone Survivor' laris manis di pasaran.

Selain itu, film ini juga dibintangi oleh Mark Wahlberg, yang bukan hanya tampil memukau dengan berbagai aksinya di film-film action seperti 'Transformers' dan 'Patriots Day', tapi juga bisa terlihat sangat kocak di film komedi seperti 'Ted' dan 'Daddy's Home'.

Mark Wahlberg bukan menjadi satu-satunya aktor yang disoroti dalam gala premiere 'Mile 22' di California. Akan tetapi, sorotan mata publik Amerika Serikat juga tertuju pada sosok Iko Uwais, aktor Indonesia yang aksi laganya patut diacungi jempol saat membintangi sederet film seperti, 'The Raid', 'Beyond Skyline', hingga 'Star Wars: The Force Awakens'.

Antusiasme para penggemarnya terlihat dalam sebuah video saat Iko tiba di lokasi gala premiere. Iko disambut bak bintang besar di Hollywood. Namanya pun dielu-elukan saat para penggemar meminta tanda tangannya. Dan Iko, dengan ramah meladeni permintaan para penggemar bulenya tersebut.

Dari video yang diunggah tersebut, kerendahan hati aktor 35 tahun ini juga terlihat saat dirinya tak segan mengambilkan telepon genggam seorang fotografer yang terjatuh di hadapannya. Tak berselang lama, dia kemudian menunjukkan beberapa gaya bela diri silat yang langsung disambut oleh bidikan gambar dari para fotografer yang hadir di sana.

Kegembiraan tersebut masih terus berlanjut saat 'Mile 22' berhasil masuk ke tiga teratas daftar film box office di wilayah Amerika Utara. Di hari keempat penayangannya, 'Mile 22' berhasil meraup pendapatan sebesar USD 13,6 juta atau setara dengan Rp 198 miliar. Beragam komentar positif pun mulai berdatangan dari para kritikus film yang sudah menyaksikan film tersebut.

Aksi Iko Uwais di film 'Mile 22'. (Foto: YouTube/ Movie Trailers Source)

Simon Abrams dari The Hollywood Reporter mengatakan kalau 'Mile 22' terasa seperti sebuah eskalasi logis dari tema aksi nasionalis yang berusaha untuk ditonjolkan oleh Peter Berg di film ini.

Sementara James Mottram dari South China Morning Post menyebut bahwa film ini adalah salah satu film aksi yang cukup kejam. Meskipun mengkritik perpindahan gambar yang terlampau cepat, namun dia memuji tindakan Berg yang tidak menyia-nyiakan sedikit pun cerita yang ada dalam film itu.

Selain itu, dia juga memuji aksi bela diri Iko Uwais yang begitu memukau. Mottram memberikan nilai 3,5/5 atas film garapan Berg itu.

"Uwais, yang membintangi film Gareth Evans berjudul 'The Raid', membawa kehebatan fisik yang sama ke dalam film ini. Apalagi adegan di saat dia menyerang dua pria di atas tempat tidur, dengan posisi tangan yang diborgol," ungkapnya dalam sebuah tulisan yang berjudul 'Mile 22 film review'.

Iko Uwais bersama Mark Wahlberg. (Foto: Instagram @iko.uwais)

Tak hanya dari para kritikus film, 'Mile 22' juga mendapat banyak tanggapan positif dari netizen di Twitter.

"Kalau kalian mencari film bagus untuk ditonton, silakan tonton 'Mile 22'. Bagus bangeeeeeeet," tulis netizen dalam akun @_MelL02.

"'Mile 22' film yang bagus dengan plot twist yang bagus untuk akhir filmnya. Tapi mereka ngomong cepat banget, aku butuh subtitles. Skornya 8/10," tulis @DMFDx.

"'Mile 22' benar-benar film yang bagus. Baru nonton penayangannya lebih cepat tadi malam. Aksi gila dengan plot yang bagus serta humor yang menarik pula. Silakan ditonton," tulis @LatinDannyOcean.

Mark Wahlberg dan Iko Uwais (Foto: REUTERS/Mario Anzuoni, Munady Widjaja)

Walau menuai banyak pujian dari kritikus dan penikmat film, namun nyatanya sebagian orang juga mengutarakan pendapat negatif terkait film ini. 'Mile 22' hanya mendapat skor 6/10 di situs IMDb, sementara Rotten Tomatoes hanya memberikan nilai sebesar 20 persen saja. Ada beberapa poin yang disoroti oleh para kritikus tersebut, salah satunya adalah pengambilan gambar yang terlalu cepat.

"Kamu enggak bakal ngerti apa yang terjadi. Film ini diedit terlalu berlebihan, kameranya goyang," tulis Christy Lemire, yang memberi nilai 2/10 di situs Rotten Tomatoes.

"Dua kali Uwais dibiarkan meninggalkan pergerakan laganya. Adegan-adegan itu malah jadi serpihan yang tidak bisa dipahami. Dan intinya bukan tentang ketepatan dan keahliannya, tapi malah ke tulang-tulang dia yang patah dan menyemburkan darah ketika bertarung," tulis Michael Gingold.

"Enggak mengejutkan. Pertunjukan film ini cenderung tersesat di tengah kekacauan. Intinya di sini adalah gaya, bukan substansinya," tulis Brian Lowry.