Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Tanggapan Ray Sahetapy soal Anaknya Ditunjuk Jadi Staf Khusus Jokowi
8 November 2018 8:49 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:05 WIB
ADVERTISEMENT
Putra dari aktor Ray Sahetapy dan penyanyi Dewi Yull yang bernama Surya Sahetapy, beberapa waktu lalu menjadi perbincangan. Sebab, Presiden Joko Widodo mengatakan sudah menunjuk Surya menjadi staf khusus di kepresidenan.
ADVERTISEMENT
Akan tetapi yang ditunjuk sudah diterima sekolah dan saat ini sedang menempuh pendidikan di Amerika Serikat. Surya membutuhkan waktu sekitar empat tahun untuk menyelesaikan pendidikan S2 dan S3.
"Saya sebenarnya mau minta satu staf khusus disabilitas, sudah kita seleksi, sudah dapat namanya Surya. Tapi baru akan kita suruh masuk, anaknya sudah diterima sekolah di Amerika (Serikat)," kata Jokowi, dalam Deklarasi Calon Legislatif Perempuan untuk Pemenangan Jokowi-Amin, di Hotel JHL Solitare Serpong, Tangerang, Minggu (4/11) dikutip dari Antara.
Presiden Joko Widodo kemudian menjelaskan kalau Surya merupakan anak dari Dewi Yull. Tidak hanya itu, ia juga menyarankan Surya untuk menyelesaikan pendidikannya terlebih dahulu.
Surya sendiri diketahui sebagai tuna rungu yang mengajari Jokowi ketika berbicara dalam bahasa isyarat pada pembukaan Asian Para Games 2018.
ADVERTISEMENT
Ditemui di kawasan Senayan, Jakarta Pusat, Ray Sahetapy, ayah Surya, mengatakan bahwa sang anak memiliki kemampuan yang sama dengan manusia yang lain.
“Kalian ini aja jadi aktivis, wartawan atau pemburu berita. Sama kan? Coba, apa yang beda? Bedanya cuma dia tidak mendengar, kalian mendengar,” kata Ray Sahetapy, Rabu (7/11).
Selain itu aktor pemain film 'Keira' ini memang mendorong anaknya untuk selalu berbuat lebih.
"Aku minta dia (Surya) supaya lebih dari itu. Karena orang tuli ini ada dua gitu, ada tuli dari Tuhan, dari lahir. (Dan) ada yang kecelakaan. Dan tuli yang dari lahir ini, ini buat aku, ini buat orang-orang yang tidak tuli. Karena orang tuli dia punya sensitivitas tinggi. Kalau kalian banyak sensitivitasnya, begitu dengar orang bermusik, kamu tidak bisa lagi bicara yang lain dan dia bisa banyak tuh," beber Ray Sahetapy.
Menurutnya sang buah hati juga harus bergaul dengan sesama tuna rungu. Sebab, banyak orang dengan keterbatasan yang sama namun tidak dapat memanfaatkannya dengan baik. Tentu saja ajakan untuk masuk dalam staf kepresidenan RI ini membuat Ray turut berbangga hati.
ADVERTISEMENT
"Semua ciptaaan Allah, kita harus bangga. Jangankan anak, duren aja bangga (karena) sedap, makan duren saya tadi pagi," jawab Ray Sahetapy sambil mengakhiri pembicaraan.