Tasya Kamila Harus Jalani Operasi Akibat Jahitan Caesar Robek

Artis Tasya Kamila aat konferensi pers terkait kelahiran anak keduanya di RS Brawijaya, Jakarta, Rabu, (4/01/2023). Foto: Agus Apriyanto

Artis Tasya Kamila harus menjalani operasi dalam waktu dekat. Operasi itu dilakukan Tasya lantaran robeknya jahitan bekas operasi Enhanced Recovery After Caesarean Surgery atau ERACS, saat melahirkan anak keduanya pada Minggu (1/1).

Operasi itu, menurut Tasya , dibutuhkan untuk memperbaiki jahitan yang dilakukan pada operasi ERACS yang ia lakukan sebelumnya.

"Jadi update-nya, intinya sobek di jahitan operasi SC aku cukup dalam dan enggak tuntas kalau cuma dijahit aja. Sehingga.... aku harus balik lagi operasi untuk memperbaiki jahitan dan bersihin jaringan-jaringan matinya," ujar Tasya Kamila melalui story di akun Instagram pribadinya, Senin (27/3).

Menurut pelantun lagu Anak Gembala itu, operasi yang akan dijalaninya ini hampir serupa dengan operasi caesar yang ia lakukan sebelumnya.

"Bedanya kalau lahiran kan 7 lapis yang dibedah. Ini aku cuma 2-3 lapis saja. Jadi hopefully recovery-nya juga lebih cepet," ucap Tasya.

Opsi operasi, menurut perempuan 29 tahun ditempuh lantaran dirinya yang harus terbang ke Amerika Serikat. Soal robeknya jahitan, diakui Tasya dokter dokter juga memberikan sejumlah opsi yang dapat ia tempuh.

"Memang ada opsi non-surgery, jadi aku harus perawatan luka tiap hari siram NaCl atau ke RS per 3 hari, tapi ini nggak tahu kapan sembuhnya. Bisa 2 minggu, bisa 2 bulan. Nah berhubung aku harus cabs ke US, kayaknya opsi ini impossible dan aku enggak mau take the risk. jadi kita tuntaskan sajalah!" ungkap Tasya.

Tasya Kamila Beruntung Suami Dibolehkan Balik ke Indonesia

Artis Tasya Kamila dan Randi Bachtiar saat konferensi pers terkait kelahiran anak keduanya di RS Brawijaya, Jakarta, Rabu, (4/01/2023). Foto: Agus Apriyanto

Tasya mengaku beruntung karena sang suami, Randy Bachtiar, yang kini bekerja di Amerika Serikat diizinkan untuk pulang ke Indonesia.

"Alhamdulillah dibolehin kantornya untuk kerja remotely di Indonesia selama 2 minggu dan berujung nanti kita bisa terbang bareng-bareng ke US. Memang selalu ada berkah di balik kesulitan. Alhamdulillah," kata Tasya.