Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.102.2
Tentang Pertemanan Syahrini dan Julia Perez
19 Juni 2017 11:41 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:16 WIB

ADVERTISEMENT
Saat mendengar berita meninggalnya Julia Perez, pelantun 'Sesuatu' ini sedang berada di Jepang. Ia mengaku kaget, karena saat mendapat kabar tersebut, kebetulan Syahrini dan teman-temannya sedang berbicara mengenai kondisi terakhir Jupe.
ADVERTISEMENT
"Semua merinding di mobil. Semua dapat kan (berita Jupe meninggal) dari online. Rani (manajer Syahrini) langsung telepon Ruben, Ruben lagi sesenggukan. Nah dari situ yakin Jupe meninggal," kata Syahrini ditemui di Sentul, Bogor, Minggu (18/6).
[Baca Juga: Syahrini Sebal Kim Kadarshian Tak Tahu Indonesia]
Keduanya memang tidak memiliki hubungan persahabatan yang erat. Syahrini dan Jupe hanya beberapa kali bertemu di belakang panggung dan hanya bertegur sapa. Selebihnya, mereka sibuk dengan pekerjaannya masing-masing.
"Jadi itu aja yang aku komunikasi. Selebihnya aku kerja, dia juga kerja. Dia dengan dunianya, aku dengan duniaku. Kita hanya bertemu di berbagai acara TV. Jadi memang bukan pertemanan yang intens," tuturnya.
Syahrini mengaku baru mengetahui penyakit yang diidap Jupe beberapa tahun belakangan. Walaupun bukan teman terdekat, pelantun 'Cetar' itu tetap berempati terhadap Jupe yang kala itu, masih terbaring di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo, Jakarta Pusat.
ADVERTISEMENT
[Baca Juga: Beda Keyakinan, Syahrini Putus dengan Kekasih]
"Tapi ketika dia sakit berbulan-bulan di rumah sakit, rasa kemanusiaanku, rasa pertemananku, walaupun kita hanya hi and bye, tapi aku datang menjenguk. Alhamdulillah saat itu dia masih segar masih bisa diajak berbicara," kenangnya.

Syahrini juga sempat memberikan informasi mengenai pengobatan di Belanda. Sayang, hingga akhir ajalnya, kondisi Jupe membuatnya tak bisa berpindah tempat dari RSCM.
"Aku kasih informasi tentang pengobatan yang di Belanda, tapi dia bilang pengobatannya mau dikembangin. Setelah sekian lama dirawat, ternyata makin memburuk," katanya sambil menutup perbincangan.