Tersangka Pencemaran Nama Baik Syahrini, Ibu Rumah Tangga yang Suka Main Medsos

28 Mei 2020 15:31 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Penyanyi Syahrini tampil di acara Shopee di ICE BSD Tangerang Selatan Minggu (31/3). Foto: Ronny
zoom-in-whitePerbesar
Penyanyi Syahrini tampil di acara Shopee di ICE BSD Tangerang Selatan Minggu (31/3). Foto: Ronny
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Polda Metro Jaya baru mengungkap salah satu tersangka dari kasus pornografi dan pencemaran nama baik terhadap penyanyi Syahrini.
ADVERTISEMENT
Dalam laporannya, Syahrini melaporkan pemilik dari dua nama akun, yakni @danunyinyir99 dan @rumpi.manja.official.
Untuk pemilik akun @danunyinyir99, saat ini sudah diamankan oleh pihak kepolisian. Pemilik akun berinisial MS tersebut, diamankan pada 19 Mei lalu, di kediamannya yang terletak di Kediri, Jawa Timur.
Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Yusri Yunus saat menggelar rilis kasus penyebar video porno mirip Syahrini. Foto: Dok. Polda Metro Jaya
Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Yusri Yunus dalam siaran langsung di akun Instagram Humas PMJ, Kamis (28/5), menyebutkan bahwa akun tersebut telah membuat konten bermuatan pornografi.
“Ada gambar disandingkan gambar Syahrini atau korban, dengan gambar orang lain yang memang mirip dengan Syahrini dalam keadaan pornografi,” ungkap Yusri.
MS sudah mengakui dirinya yang menyebarkan gambar tersebut. Tindakan MS itu, membuat netizen beranggapan bahwa Syahrini lah yang melakukan tindakan pornografi.
ADVERTISEMENT
“Akun ini memang followers-nya banyak sehingga banyak dugaan netizen bahwa Syahrini ini yang melakukan pornografi,” tuturnya.
Penyanyi Syahrini saat hadir menjadi brand ambassador Shopee di Heritage Menteng, Jakarta, Selasa (2/3). Foto: Ronny
Kata Yusri, MS sebetulnya merupakan seorang ibu rumah tangga biasa. Namun hobinya bermain media sosial, membuat MS bisa mengelola akun dengan jumlah pengikut di Instagram lebih dari 106 ribu.
“Pekerjaan sehari-hari adalah ibu rumah tangga, tapi senang bermain media sosial. Bahkan kehidupan sehari-harinya dari sini, dengan followers yang banyak bisa jadi pekerjaan yang bersangkutan lewat endorse itu tadi,” ucapnya.
Yusri menyebutkan bahwa MS juga sudah banyak mendapatkan penghasilan dari akun yang dia kelola tersebut. Salah satunya lewat endorsement atau postingan berbayar.
“Memang followers tersangka cukup besar, memang pekerjaannya setiap hari dia mendapat penghasilan dari endorse beberapa orang,” ungkap Yusri.
ADVERTISEMENT
“Makanya ada beberapa barang bukti seperti buku tabungan yang saya sebutkan kemarin atas nama siapa itu, dia hanya mengatasnamakan di buku tabungan yang ada hasil endorsenya, dia gunakan buku tabungan dengan nama yang lain,” tambahnya.
Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Yusri Yunus saat menggelar rilis kasus penyebar video porno mirip Syahrini. Foto: Dok. Polda Metro Jaya
Bukan cuma itu, Yusri juga menjelaskan, bahwa motif dari perbuatan tersebut adalah kebencian pelaku terhadap korban. Kata Yusri, pelaku mengidolakan salah satu public figure lain yang dinilainya punya masalah dengan Syahrini.
Yusri memang tak menyebutkan secara detail siapa public figure tersebut. Namun menurut keterangan MS, Syahrini diduga telah merebut orang terdekat dari public figure yang dia idolakan.
“Pengakuan awal yang bersangkutan bahwa ada satu kebencian kepada korban karena dia mengaku memang fans satu public figure juga yang ada. Dia menuduh bahwa si korban ini mengambil orang terdekat dari idolanya,” tutur Yusri.
ADVERTISEMENT
“Sehingga timbul kebencian dari pelaku ini untuk membalaskan sakit hatinya idola dia. Apakah disuruh? Tidak, itu belum kita temukan, ini karena dia merupakan fansnya,” imbuhnya.
Meski demikian, Yusri mengaku pihaknya masih melakukan pendalaman terhadap kasus tersebut. Begitu pula juga tentang kemungkinan adanya tersangka lain yang terlibat dalam pengembangan kasus laporan Syahrini itu.
“Kita masih dalami, apa ada yang bantu atau dia sendiri. Apa dia punya kemampuan menyandingkan, itu kalau ada yang bantu tentu akan kita dalami, kita aman kan juga. Tapi adakah yang menyuruh kita masih dalami, apakah ada arah ke sana masih kita dalami lagi,” pungkas Yusri.