'The Emoji Movie', Ketika Sebuah Emoji Kehilangan Jati Dirinya

10 Agustus 2017 11:36 WIB
comment
3
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Para tokoh emoji yang ada di ponsel pintar (Foto: Sony Pictures Entertainment)
zoom-in-whitePerbesar
Para tokoh emoji yang ada di ponsel pintar (Foto: Sony Pictures Entertainment)
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Generasi millenials tentunya sudah tak asing lagi dengan berbagai chat messenger yang ada di dalam smartphone yang digunakan dalam kehidupan sehari-hari. Emoji pun tak terlepas dari penggunaan chat messenger tersebut, karena dianggap mampu menyampaikan ekspresi kita dalam perbincangan dunia maya.
ADVERTISEMENT
Tapi apa jadinya ya jika emoji itu ternyata memiliki kehidupannya sendiri? Baru-baru ini rumah produksi Sony Pictures Animation meluncurkan sebuah film animasi yang bercerita tentang kehidupan para emoji yang berjudul 'The Emoji Movie'. Mereka hidup dalam sebuah tempat yang bernama Textopolis, dunia yang berada di dalam sebuah smartphone seorang remaja labil yang bernama Alex (Jake T. Austin).
Di dunia Textopolis tentunya hidup berbagai macam jenis emoji. Salah satunya adalah Gene (T.J Miller), ia adalah sebuah emoji Meh, yang menunjukkan raut muka bosan. Tapi sayangnya, diri Gene sebenarnya tak seperti itu. Gene terlihat seperti seorang emoji yang kehilangan jati dirinya. Ia merupakan sebuah emoji yang begitu ceria, bahkan bisa dikatakan sangat ekspresif. Sehingga, Gene bisa menampakkan berbagai macam ekspresi yang ada di wajahnya, bukan sekadar wajah bosan saja.
ADVERTISEMENT
Namun, kelebihannya tersebut ternyata malah menjadi boomerang tersendiri bagi Gene. Seluruh warga kota menyebut dirinya sebagai sebuah malfungsi emoji, karena menurut mereka, sebuah emoji seharusnya hanya bisa menunjukkan satu ekspresi saja, bukan berganti-ganti seperti Gene.
Akhirnya, Smiler (Maya Rudolph) sang pemimpin Emoji, memerintahkan robot untuk mengejar Gene dan memusnahkannya karena Gene dianggap merusak kehidupan emoji yang lainnya. Dari sini lah petualangan Gene dimulai. Ia dibantu oleh dua orang sahabatnya, yakni Hi-5 (James Corden) dan Jailbreak (Anna Faris), mencoba menjelajahi berbagai macam aplikasi di smartphone milik Alex agar Gene bisa kembali normal seperti para emoji lainnya.
Potongan trailer film Emoji (Foto: Sony Pictures Entertainment)
zoom-in-whitePerbesar
Potongan trailer film Emoji (Foto: Sony Pictures Entertainment)
Misi awal Gene adalah untuk memprogram ulang dirinya agar ia bisa seperti emoji yang lain, yang hanya dapat menunjukkan satu ekspresi saja. Namun petualangan yang dijalani oleh Gene dan dua orang sahabatnya itu membuat Gene tersadar tentang apa yang selama ini ia cari.
ADVERTISEMENT
Sejak awal hingga akhir film, mata kita akan dimanjakan oleh berbagai macam warna yang tentunya akan menyenangkan untuk anak-anak, meskipun film berdurasi sekitar 86 menit. Konsep film ini juga dikatakan cukup kekinian karena menampilkan pula berbagai macam aplikasi di smartphone, yang tentunya begitu dekat dengan kehidupan kita sehari-hari. Sebut saja seperti Instagram, Spotify, Candy Crush, dan lain-lain.
Dari sisi ide cerita, film ini bisa dikatakan cukup menarik, karena tak hanya memunculkan animasi komedi saja, namun juga ada pesan tersirat di dalamnya. Film ini membawa pesan jika kita cukup mencintai diri sendiri, dan menerima kekurangan maupun kelebihan yang ada di dalam diri kita, tak perlu menjadi orang lain untuk membuat semua orang mencintai kita.
ADVERTISEMENT
Namun banyak juga yang menilai film garapan Tony Leondis ini dieksekusi dengan buruk. The Emoji Movie tak mendapatkan sambutan hangat di negaranya sendiri, dan hanya mendapatkan rating 6% saja di Rotten Tomatoes.
Banyak yang menganggap film ini tidak cocok untuk disaksikan oleh anak-anak, karena cukup banyak menampilkan adegan yang buruk untuk ditiru seperti menunjukkan keangkuhan, kekejaman, narsisme, dan sarkasme.