Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
The Groove Berbagi Tips Bagi yang Ingin Terjun ke Dunia Musik
13 Desember 2017 10:08 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:13 WIB
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Selama 20 tahun malang melintang di industri musik, The Groove pasti memiliki banyak cerita. Akhirnya, pada Mei 2016, mereka mengeluarkan buku biografi berjudul ‘Forever U’ll Be Mine’ berisi kisah perjalanan The Groove.
“Buku itu sebenarnya keluarnya waktu album baru The Groove keluar tahun lalu, sekaligus merayakan 19 tahun berkaryanya The Groove” ujar pemain perkusi The Groove, Rejos saat ditemui di kawasan Senayan, Jakarta, belum lama ini.
Dalam buku itu diceritakan mengenai jatuh dan bangunnya The Groove. Mereka sempat vakum selama beberapa tahun, dan setiap anggotanya telah memiliki kegiatan masing-masing. Namun akhirnya mereka memutuskan untuk bersatu kembali sebagai The Groove.
“Berceritakan di mana suka dukanya, jatuh bangunnya, berpisahnya The Groove, itu semuanya ada di buku itu” ucap Rejos.
ADVERTISEMENT
Rieka Roeslan sang vokalis utama menambahkan bahwa masa-masa jenuh dan timbulnya konflik di dalam suatu grup musik pasti ada. Namun, pada akhirnya, rasa rindu muncul di antara mereka.
“Di buku tuh (juga) diceritain akan terjadi kejenuhan, enggak bisa ngobrol satu sama lain karena schedule, main, rapat, duduk di meja makan aja ngobrol, udah enggak mau saling lihat karena capai, tapi ternyata ada masa kita juga akan kangen kembali. Karena mungkin bercanda aku sama teman-teman enggak akan ketemu di band lain,” tutur Rieka.
“Buat teman-teman yang lagi mau bikin band, lo harus siap melihat teman jadi musuh, tapi abis itu lo harus maafin juga, saat kita rasa kangen, lo balik lagi aja kayak kami,” lanjutnya.
Menurut Rejos, buku ‘Forever U’ll Be Mine’ sangat cocok menjadi bacaan untuk orang-orang yang sedang ingin membuat grup band. Karena di dalam buku itu cukup detail memberi gambaran dalam kehidupan sebuah grup band.
ADVERTISEMENT
“Buat yang lagi pengen bikin band atau terjun di industri musik, buku itu cukup bisa menginspirasi sih karena itu cukup detail untuk lihat ‘Oh, ternyata band itu akan ngalamin fase ini, fase bosan kayak apa, susahnya ngumpul berantemnya kayak apa’,” ungkap Rejos.