Throwback Band GIGI, Bongkar Pasang Personel Hingga Masuki Usia Perak

28 Maret 2019 13:18 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Throwback Band Gigi Foto: infografik:Nunki Lasmaria Pangaribuan/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Throwback Band Gigi Foto: infografik:Nunki Lasmaria Pangaribuan/kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Grup band GIGI memasuki usia 25 tahunnya berkarier di industri musik tanah air. Band yang kini beranggotakan Armand Maulana (vokalis), Dewa Budjana (gitaris), Thomas Ramdhan (bassist), dan Gusti Hendy (drummer) ini pertama kali terbentuk pada 22 Maret 1994.
ADVERTISEMENT
Band beraliran pop dan rock tersebut awalnya diinisiasi oleh Aria Baron (gitar), Thomas Ramdhan (bass), Ronald Fristianto (drum), Dewa Budjana (gitar), dan Armand Maulana (vokal). Kelima personel tersebut berkumpul dari latar belakang musik yang berbeda.
Di album perdananya yang berjudul 'Angan', bahkan terlihat betul bahwa GIGI belum begitu siap secara manajerial dan warna musik. Namun mereka memberikan pembuktian di album kedua berjudul 'Dunia'.
Dengan single 'Janji', album tersebut bahkan berhasil terjual sekitar 400 ribu copy. GIGI sebagai sebuah band kian diperhitungkan di industri musik tanah air kala itu.
Kendati demikian, di tahun yang sama, GIGI juga harus merelakan kepergian Baron yang melanjutkan pendidikan di Amerika. Meski begitu GIGI enggan mencari personel baru lantaran masih bisa menambal peran yang ditinggal Baron. Bahkan mereka kembali menelurkan album berjudul 3/4 usai hengkangnya sang gitaris.
ADVERTISEMENT
Setelah Baron, giliran Thomas yang memutuskan hengkang lantaran terjerumus pada penggunaan narkotika. Opet Alatas, salah satu kru yang tahu betul bass line thomas kemudian ditunjuk mengisi kekosongan posisi.
Selain Thomas, di waktu yang berdekatan, Ronald juga memutuskan hengkang. Perselisihan internal jadi alasan kepergiannya dari band asal Bandung itu. Budhi Haryono kemudian dipilih untuk mengisi posisi yang ditinggalkan Ronald.
Ya, Dewa dan Armand memang tak patah arang kala ditinggal rekannya berturut-turut. Album '2x2' kemudian dirilis bersama dengan kehadiran personel baru mereka.
Kebersamaan Opet dengan GIGI memang tak berlangsung lama. Opet rupanya lebih suka jika Thomas kembali mengisi posisi basist di band tersebut. Benar saja di tahun 1999, Thomas yang lepas dari jerat narkotika kembali bergabung bersama GIGI.
ADVERTISEMENT
Tak sampai disitu, kesehatan Budy Haryono yang terus menurun membuat Gigi harus kembali mengalami kekosongan. Alhasil atas persetujuan Budhy dan personel lainnya, Gusti Hendy kemudian ditarik untuk mengisi kekosongan posisi penggebuk drum tersebut.
Hal tersebut kemudian mematenkan formasi GIGI hingga kini, yakni Armand Maulana (vokalis), Dewa Budjana (gitaris), Thomas Ramdhan (bassist), dan Gusti Hendy (drummer).
Hingga saat ini Gigi terbilang sukses di kancah musik nasional. Lebih kurang 24 album berhasil mereka rilis selama 25 tahun mereka meramaikan industri musik tanah air. Lagu-lagu seperti 'Nirwana', '11 Januari', dan 'Janji' masih asik mengalun di telinga penikmat musik tanah air hingga saat ini.
Penampilan Band Gigi All Star di konser Love Fest Vol. 3. Foto: Helmi Afandi/kumparan
Menginjak usia peraknya GIGI berkarier di industri musik Tanah Air, akan mereka rayakan dengan menggelar konser tunggal di Yogyakarta. Pemilihan Yogyakarta sebagai lokasi konser lantaran kota gudeg tersebut dinilai lebih tenang dibandingkan dengan ibu kota saat ini.
ADVERTISEMENT
"Karena Yogya cenderung santai. Tapi, di sini (Jakarta), orang sudah sibuk banget. Kalau di Yogya sepertinya sudah warm (hangat) banget," ucap Thomas saat ditemui di kawasan Kemang, Jakarta Selatan, beberapa waktu lalu.
Menurut Thomas, GIGI termasuk Band yang bisa menghadapi setiap persoalan didalamnya. Meski didera konflik dan bongkar pasang personel, GIGI tetap kokoh dan siap bersaing di industri musik tanah air.
"Buat saya, insyaallah, saya ketemu orang-orang ini benar-benar keluar rumah itu untuk main musik. Kalau saya lihat, untuk 25 tahun main band itu seperti kita dapat seorang istri yang memang susah ternyata gantinya. Jadi yang ada, dibaguskan," ujar Thomas.
Sementara itu, Armand mengatakan konser yang bakal digelar 14 September mendatang dipastikan terus mengalami perubahan dalam segi konsep. Menurutnya, banyak ide ataupun saran yang terus berdatangan untuk menyempurnakan konsep. Tentunya, agar dapat menghibur para penggemarnya yang bernama 'GIGIKITA'.
ADVERTISEMENT
Persiapan untuk menggelar konser memperingati 25 tahun GIGI berkarya juga telah dilakukan sejak tahun lalu. Namun, karena ada persiapan pesta demokrasi berupa pilpres (pemilihan presiden) dan pileg (pemilihan legislatif), maka GIGI memutuskan untuk mengganti jadwalnya menjadi 14 September 2019.
"Kita enggak mau show-nya kita jadi malah kena ini-itu. Ya, you know-lah. Pas streaming dulu juga, pas pilpres, jadi malah enggak boleh ini, enggak boleh itu. Apalagi ini ribet. Ya, sudahlah, kita tarik jauh saja asal masih tetap 2019. Kita 2019 'kan masih 25 tahun, jadi akhirnya kepilih 14 September," jelas Armand.
Pria berusia 47 tahun tersebut menambahkan, ada sejumlah kendala dalam mempersiapkan konser tunggal GIGI. Salah satunya, pemilihan lagu hingga lokasi acara yang bakal digunakan.
ADVERTISEMENT
"Biasanya, di dalam perjalanan dalam Art Director sehingga pemilihan lagu sangat menentukan. Durasi 2,5 jam itu sudah maksimal. Tempat menyusul. Mudah-mudahan kita bisa menutup jalan Malioboro dan bisa show di situ. Kami, sih, inginnya outdoor," pungkas Armand.