Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
Throwback: Mengenang Adegan Ikonik 'Gita Cinta dari SMA'
6 Maret 2017 12:03 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:18 WIB
ADVERTISEMENT
Anda yang tumbuh di era 80-an mungkin menjadi salah satu penonton yang terjangkit 'virus' sakitnya kisah cinta Galih dan Ratna di film 'Gita Cinta dari SMA' (1979). kumparan mengajak Anda untuk mengenang adegan-adegan paling ikonik dari film yang dibintangi Rano Karno dan Yessy Gusman.
ADVERTISEMENT
Pertama-tama, ingatkah Anda dengan pertemuan berkesan Galih dan Ratna? Saat itu Ratna baru pulang sekolah dan memilih untuk jalan kaki. Di ujung jalan, Ratna kemudian melihat Galih sedang berada di pinggir sambil mengutak-atik sepedanya.
"Kenapa?" tanya Ratna.
"Rantainya lepas," jawab Galih masih sibuk.
"Rumahnya masih jauh?" tanya Ratna lagi.
"Lumayan," kata Galih singkat.
"Umm.. Kasihan," respons Ratna.
"Aku sudah biasa," jawab Galih.
Kemudian Ratna menanyakan nama Galih. Dia juga meminjam buku catatan Galih untuk mencatat jadwal pelajaran. Ketika Ratna mengambil buku yang dimaksud dalam tas, Galih mencuri-curi pandang dari balik roda sepeda.
Ratna kemudian menunjukkan perhatian dengan menawarkan sapu tangan saat melihat Galih bermandikan peluh. "Jangan. Nanti sapu tangannya kotor. Aku sudah biasa kok," kata Galih.
ADVERTISEMENT
"Pakailah, nggak apa," kata Ratna.
"Tanganku kotor," jawab Galih masih menolak.
"Kalau gitu biar aku bersihkan," kata Ratna mengelap peluh di wajah Galih. Musik kemudian terdengar mengiringi adegan romantis itu.
Ratna juga sempat meminta Galih untuk pulang bareng. Dia juga nggak segan meminta dibonceng. Tapi Galih sepertinya malu dan terpengaruh perasaan rendah diri. Padahal sebelumnya Ratna sudah menolak ajakan pulang siswa lain yang membawa mobil dan Vespa.
Sajak Galih yang Romantis
Salah satu adegan lain yang paling diingat adalah momen Ratna membacakan sajak Galih di depan kelas, dari catatan di buku yang dipinjam.
“Rahasia apa yang diam dalam debaran, saat kau seperti kijang emas meloncat-loncat di hadapanku. Ku simpan wujudmu dari sepi ke sepi, ku toreh hatimu dengan pisau naluri. Diam sendu, hangatmu rindu.”
ADVERTISEMENT
Dahsyat, ya?
Apa adegan film 'Gita Cinta dari SMA' yang paling Anda ingat?