Throwback Mey Chan: dari Personel Duo Maia hingga Jadi Penyanyi Solo

15 Oktober 2019 15:13 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Throwback Meychan Foto: Infografik:  Putri Sarah Arifira/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Throwback Meychan Foto: Infografik: Putri Sarah Arifira/kumparan
ADVERTISEMENT
Dita Anggraeni atau yang lebih dikenal dengan nama Mey Chan kini memilih menghabiskan waktunya untuk tinggal di Singapura. Padahal, namanya sendiri sudah melejit di industri musik Tanah Air sejak tahun 2000-an.
ADVERTISEMENT
Lantas, seperti apa perjalanan karier Mey Chan dalam meniti kariernya selama ini? Berikut ulasannya.
Dita Anggraeni atau Mey Chan lahir di Malang, Jawa Timur pada 14 Mei 1986. Sejak kecil hingga remaja, Dita memang sudah antusias dengan dunia hiburan.
Ia tampaknya tak malu-malu saat harus tampil di depan kamera. Kepercayaan dirinya memang sudah tumbuh sejak ia masih kecil.
Beranjak remaja, Dita tampaknya juga tertarik dengan dunia modeling. Sejumlah foto-foto memperlihatkan bahwa ia sangat menjaga tubuh dan penampilannya saat harus berpose di depan kamera.
Selain berlagak bak model, Dita juga sempat menjadi musisi lokal. Dari situ jiwa seninya semakin bertumbuh.
Dita pun mulai melebarkan sayap ke industri hiburan. Namanya mulai dikenal saat dirinya menjadi rekan duet Maia Estianty dalam grup Duo Maia.
ADVERTISEMENT
Dita yang awal kriernya menggunakan nama panggung Mey Chan pun sempat mengikuti audisi ketat dalam proses pemilihan tersebut.
Selama menjadi personel Duo Maia, Dita setidaknya telah terlibat dalam sejumlah album studio. Seperti, Maia & friends (2008), Sang Juara (2009), Rindu Kamu (2012), Maia Pasto with the Stars (2015).
Tak sekadar menghasilkan album, Duo Maia waktu itu juga mempunyai lagu-lagu hits seperti 'Ingat Kamu', 'Serpihan Sesal', hingga 'EGP'.
Dita kemudian memilih vakum dari karier bermusik, setelah memutuskan menikah dengan seorang pria berkebangsaan Australia bernama Liam.
Dita kemudian tinggal di Singapura dan tak bisa lagi bergabung bersama Duo Maia. Rupanya keputusan untuk rehat membuatnya sempat stres.
Meychan Foto: Munady
Akhirnya, di awal 2018, Dita kembali berkarya namun memilih sebagai penyanyi solo. Nama Mey Chan yang selama ini menjadi nama panggung, diubahnya menjadi nama aslinya, Dita Anggraeni.
ADVERTISEMENT
“Sudah tua kalau pakai (nama) Mey Chan dan mama lagi sakit dia manggilnya ‘Dita, Dita, Dita.’ Jadi, pengin balik dengan nama sesuai akta kelahiran, sesuai nama pemberian orang tua,” kata Dita.
Meski menjadi penyanyi solo, namun Dita merasa sosok Maia mempunyai peranan penting dalam karier bermusiknya.
"Ilmu dia (Maia) tuh ditularkan ke aku banyak banget, jadi karya ini tidak bisa lepas dari Maia karena dia gurunya yang ngajarin. Ilmu dari dia yang sudah aku serap aku keluarin di proyek ini," ujarnya.
Sebagai penyanyi solo, perempuan 33 tahun tersebut telah menghasilkan sejumlah lagu, di antaranya 'Jangan Selingkuh', 'Gengsi Setengah Mati', 'Korban Cinta', 'Setia', hingga 'Ibu'.
Terkadang Dita juga memberikan sentuhan tarian untuk semakin memperlihatkan kepiawaiannya menjadi seorang entertainer.
ADVERTISEMENT
"Perubahan banyak banget dong, dari genre lagu berubah. Dulu di Duo Maia enggak nge-dance, sekarang nge-dance karena aku sekarang lagi latihan koreo juga," ujarnya dalam suatu wawancara.
Penyanyi Mey Chan saat ditemui di Kawasan Tendean, Jakarta, Senin, (14/10). Foto: Ronny
Yang terbaru, Dita berencana mengeluarkan single berjudul 'Ibu'. Single ini ia dedikasikan untuk mendiang ibunya yang meninggal dunia pada Juli 2018.
Rencananya, single tersebut akan dirilis pada 18 Oktober mendatang.
“Dari semua lagu yang pernah ku nyanyikan sepanjang karier saya, lagu ini menurut saya adalah lagu yang paling sakral buat saya. Sangat sakral dan penting banget buat saya,” ujarnya sambil terseyum
Tak hanya urusan musik, Dita Anggraeni juga saat ini lebih banyak tinggal di Singapura. Ia mengaku memang terobsesi untuk bisa tinggal di luar negeri sembari mencari pengalaman.
Penyanyi Mey Chan saat ditemui di Kawasan Tendean, Jakarta, Senin, (14/10). Foto: Ronny
Meski memilih untuk tinggal di negeri Stanford Raffles tersebut, Dita mengaku tetap seorang Warga Negara Indonesia dan takkan melepas status kewarganegaraannya itu.
ADVERTISEMENT
"Aku tidak permanen, aku hanya resident di sana. Kalau WNI, of course saya warga negara asli Indonesia sampai sekarang dan sampai kapanpun. Nasionalis tetep dong," tutup Dita.