Throwback Radja: Dibayar Nasi Bungkus dan Dikenal karena Pembajakan

20 Maret 2018 13:24 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Radja (Foto: Munady)
zoom-in-whitePerbesar
Radja (Foto: Munady)
ADVERTISEMENT
Di era 2000-an, lagu-lagu Radja sempat merajai industri musik Tanah Air. Album 'Manusia Biasa'-lah dengan lagu-lagu seperti ‘Jujur’, ‘Manusia Biasa’, dan ‘Cinderella’ yang membawa nama Radja menjadi dikenal oleh banyak orang.
ADVERTISEMENT
Tiga tahun setelahnya, yakni tahun 2006, band yang digawangi Ian Kasela, Moldyansyah Kusnadi, Indra Riwayat, dan Seno Wibowo itu meluncurkan album 'Aku Ada Karena Kau Ada' yang memuat lagu 'Benci Bilang Cinta'. Nama Radja pun kembali meroket.
Popularitas yang mereka dapatkan tentu melewati proses yang cukup panjang. Moldy selaku gitaris bahkan mengaku bahwa ia dan rekannya sempat tampil tanpa diperhatikan dengan bayaran berupa nasi bungkus.
“Saat nge-band itu sempat dibayar pakai nasi bungkus, jadi saat kita nge-band, orang makan sambil nonton kita nge-band. Kan berarti tidak fokus ke kitanya,” ujarnya ketika ditemui di Kawasan Sudirman, Jakarta Selatan, beberapa waktu lalu.
Band Radja (Foto: Instagram/@radjabandofficial)
zoom-in-whitePerbesar
Band Radja (Foto: Instagram/@radjabandofficial)
Momen tersebut sempat dirasakan Radja pada awal tahun kemunculan mereka, yakni tahun 2001. Saat itu, mereka sudah memiliki sebuh album yang sampai saat ini tak terlau terdengar gaungnya, yaitu ‘Lepas Masa Lalu’ dengan single berjudul ‘Biar Aku Menjagamu’.
ADVERTISEMENT
“Di Jakarta, beberapa cafe saat kita masih promo awal, namanya band baru siapa yang mau tahu, sih? Ya, kita nothing to lose saja namanya juga proses kita pengin terkenal tapi orang belum kenal,” ucap Moldy.
Proses dan upaya keras mereka rupanya memang tak mengkhianati. Pada tahun 2003, lewat album berjudul ‘Manusia Biasa’, Radja mencetak banyak lagu-lagu hits. Bahkan, lagu-lagu dari album pertama mereka seperti ‘Cinderella’, ‘Jujur’, dan ‘Manusia Biasa’ masih didengarkan hingga kini.
Selain itu, layaknya pekerja seni lainnya, Radja juga berhadapan dengan pembajakan. Sulit untuk menghilangkan pembajakan karya cipta di Tanah Air dan hal itu menjadikan para pembajak sebagai musuh besar bagi mereka yang menghasilkan karya.
Namun, Radja melihat ada sisi positif di balik pembajakan. Dengan rendah hati, Moldy mengatakan musiknya jadi dikenal khalayak luas karena pembajakan tersebut.
ADVERTISEMENT
“Itu terbantu juga karena pembajak. Alhamdulillah, lagu kita kenapa dibajak karena enak, mungkin. Enggak mungkinlah ngebajak lagu enggak enak,” kata Moldy.
Pada rentang 2004-2005, Radja mengeluarkan album bertajuk ‘Langkah Baru’. Single yang berjudul ‘Tulus’ dan ‘Bulan’ pun menjadi hits pada masa itu.
Sampai akhirnya, Radja menelurkan ‘Aku Ada Karena Kau Ada’ pada April 2006. Album tersebut kembali mendapat sambutan hangat dari penikmat musik di Indonesia.
Album tersebut kelihatannya membuka jalan bagi Radja untuk mencapai pasar Asia Tenggara. Masyarakat Malaysia dan Brunei Darussalam rupanya setia menantikan berbagai karya terbaru Radja. Tak hanya itu, lagu-lagu Radja kerap digunakan untuk mengisi soundtrack berbagai sinetron.
Produktivitas Radja pun terus berlanjut hingga mereka merilis album ‘Untuk Semua’ di pada April 2007. Single ‘Patah Hati’ mereka menunjukkan konsistensi mereka dalam berkarya.
ADVERTISEMENT
Namun, di tahun 2010, Radja sempat terpecah. Setelah keluar dari label mayor, Indra dan Seno memilih hengkang dari Radja.
“Iya saat itu beda pendapat saja, Indra sama Seno maunya terus sama major label sementara kita pengin belajar untuk indie label, beda persepsi saja,” ujar Moldy.
Kekosongan tersebut membuat Ian dan Moldy harus membawa additional player dalam setiap konsernya. Namun, Moldy merasa hal itu tak terlalu mengganggu eksistensi Radja.
“Yang penting kan nama Radja-nya. Ktika ada road show atau segala macem, tidak menggangu,” tuturnya.
Grup band Radja (Foto: Munady Widjaja)
zoom-in-whitePerbesar
Grup band Radja (Foto: Munady Widjaja)
Indra dan Seno nampak tak bisa berlama-lama meninggalkan Radja. Pada tahun 2015, mereka justru memilih untuk kembali bergabung dengan band yang telah membesarkan namanya tersebut.
“Saat itu ya, mereka mencoba-coba, ternyata mereka hatinya nyamannya di Radja. Balik lagi tanpa dipanggil gitu. Gue bilang, musik itu berawal dari hati. Kita biarin saja dia datang dan pergi. Dia awalnya pergi ninggain, kemudian dia datang lagi karena tuntutan hati, dia merasa hatinya (tahu) nyaman di mana,” jelas Moldy.
ADVERTISEMENT
Baru-baru ini, Radja mengeluarkan single terbarunya yang berjudul ‘Malaikat Cinta’. Single tersebut menjadi titik balik Radja di industri musik Tanah Air.
“Jadi, 'Malaikat Cinta' itu tentang sebuah perasaan yang tidak bisa kita hindari. Seluruh makhluk yang bernyawa itu mempunyai persaan dan itu tidak bisa kita pungkiri semua ada di hati kita,” kata Ian Kasela, sang vokalis yang terkenal dengan kacamata hitamnya.