Tiko Aryawardhana Kembali Jalani Pemeriksaan Lanjutan di Polres Jakarta Selatan

12 Agustus 2024 14:00 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Suami BCL, Tiko Aryawardhana usai Diperiksa di Polres Metro Jakarta Selatan. Foto: Aprilandika Pratama/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Suami BCL, Tiko Aryawardhana usai Diperiksa di Polres Metro Jakarta Selatan. Foto: Aprilandika Pratama/kumparan
ADVERTISEMENT
Suami Bunga Citra Lestari, Tiko Aryawardhana, kembali mendatangi Polres Metro Jakarta Selatan, Senin (12/8). Kehadiran Tiko untuk kembali menjalani pemeriksan lanjutan terkait dugaan penggelapan yang dilaporkan oleh mantan istrinya, Arina Winarto.
ADVERTISEMENT
Kasi Humas Polres Metro Jakarta Selatan, AKP Nurma Dewi, mengatakan bahwa Tiko saat ini tengah menjalani pemeriksaan.
"Ya, betul (sudah hadir)," kata Nurma kepada kumparan, Senin (12/8).
Tiko Aryawardhana, suami BCL. Foto: Instagram/ @tikoaryawardhana
Seperti biasanya, Tiko hadir didampingi oleh kuasa hukumnya. Kata Nurma, Tiko hadir sejak pukul 13.00 WIB.
"Ya (didampingi pengacaranya). Jam 1 siang," tukasnya.
Persoalan Tiko dan Arina bermula dari mereka mendirikan PT Arjuna Advaya Sanjaya yang bergerak dalam bidang makanan dan minuman. Arina menjadi komisaris, sementara Tiko menjadi Direktur. Namun, untuk modal perusahaan seluruhnya dari Arina.
Dalam perjalanannya, Arina senantiasa pasif dan tidak berusaha untuk mencampuri pengurusan kegiatan usaha, sehingga Tiko memiliki kewenangan penuh dalam mengurus kegiatan usaha perusahaan, termasuk dalam hal yang terkait dengan keuangan.
ADVERTISEMENT
Bunga Citra Lestari (BCL) bersama suaminya, Tiko Aryawardhana. Foto: Instagram/@tikoaryawardhana
Kewenangan tanpa pengawasan ini yang kemudian diduga menjadi celah bagi Tiko untuk melakukan perbuatan-perbuatan dengan iktikad yang tidak baik. Hingga akhirnya, mengakibatkan kerugian bagi perusahaan.
Selama ini Arina beranggapan usaha tersebut berjalan lancar. Sampai di tahun 2019, Tiko mengatakan bahwa usaha tersebut mau tutup lantaran tidak kuat bayar sewa. Arina mengaku mengalami kerugian mencapai Rp 6,9 miliar.