Aktor Tino Saroengallo Meninggal Dunia

27 Juli 2018 12:32 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:07 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tino Saroengallo, Sineas Indonesia, meninggal dunia. (Foto: Facebook/Tino Saroengallo)
zoom-in-whitePerbesar
Tino Saroengallo, Sineas Indonesia, meninggal dunia. (Foto: Facebook/Tino Saroengallo)
ADVERTISEMENT
Duka kembali meliputi dunia hiburan Tanah Air. Aktor sekaligus sineas Tino Saroengallo mengembuskan napas terakhirnya di usia 60 tahun pada Jumat (27/7) pukul 09.10 WIB.
ADVERTISEMENT
Kabar tersebut disampaikan oleh sejumlah pelaku dunia perfilman. Salah satunya ialah aktris Wulan Guritno.
"Telah meninggal dunia suami/bapak Tino Saroengallo... Jumat, 27 Juli 2018, pukul 09.10. Semoga almarhum husnul khatimah dan Allah SWT menerima semua amal ibadah Beliau," tulis Wulan melalui akun Twitter pribadinya.
Masih berdasarkan twit Wulan, jenazah Tino diketahui akan dimakamkan di TPU Tanah Kusir pada hari yang sama. Sementara itu, rumah duka beralamat di Bintaro, Jakarta Selatan.
Tino Saroengallo, Sineas Indonesia, meninggal dunia. (Foto: Facebook/Tino Saroengallo)
zoom-in-whitePerbesar
Tino Saroengallo, Sineas Indonesia, meninggal dunia. (Foto: Facebook/Tino Saroengallo)
Tak hanya Wulan, Ferry Salim pun menyebarkan kabar duka itu melalui unggahan Instagram. Aktor berusia 51 tahun tersebut mengaku merasa kehilangan sosok Tino.
"Hari ini Beliau berpulang. Buat kita semua yang bergerak dalam berkesenian dunia film, sangat kehilangan beliau. Sebuah produksi film, bila saya melihat ada bang Tino terlibat di dalamnya, maka saya merasa tenang karena saya yakin film tersebut akan berjalan lancar, mulus, dan digarap professional!" tulis Ferry.
ADVERTISEMENT
"Semoga beristirahat dengan tenang, Bang! Kita semua sineas Indonesia merindukan sosok seorang Tino Saroengallo! R.I.P!" lanjut ayah dari aktor Brandon Salim tersebut.
Nama Tino Saroengallo barangkali masih asing di telinga masyarakat luas. Padahal, ia telah lama berkecimpung di kancah perfilman, bahkan turut serta dalam produksi film luar negeri.
Ia memang lebih banyak berkiprah sebagai manajer produksi maupun production supervisor. Beberapa film yang digarapnya, yakni 'Victory' (1995), 'Last to Surrender' (1999), 'Pasir Berbisik' (2001), 'The Fall' (2006), 'Eat, Pray, Love' (2010), dan 'The Philosophers' (2013).
Mendiang Tino juga sempat unjuk kebolehan di sejumlah film sebagai figuran maupun peran pendukung. Sebut saja 'Petualangan Sherina' (2000), 'Arisan' (2003), 'Pintu Terlarang' (2009), 'Soedirman' (2015), 'Alif Lam Mim' (2015), dan 'Night Bus' (2017).
ADVERTISEMENT