Tio Pakusadewo ke Anaknya: Saya Ini Contoh Buruk

Tio Pakusadewo dan keluarga (Foto: Munady)

Aktor Tio Pakusadewo pernah tersangkut kasus narkotika yang membuatnya harus mendekam di penjara. Selain itu, ia juga harus menjalani rehabilitasi di Rumah Sakit Ketergantungan Obat (RSKO) Cibubur, Jakarta Timur.

Setelah bebas, Tio menyadari perbuatannya itu merupakan contoh buruk. Pria berusia 55 tahun itu menyampaikan hal tersebut kepada anak-anaknya. Harapannya, buah hatinya tidak mencontoh hal-hal buruk yang telah ia perbuat.

"Saya bilang sama dia, 'saya ini contoh buruk, contoh buruk yang pernah ada di muka bumi, ya saya. Jadi, kamu jangan ambil buruknya, bahwa saya juga punya kelebihan di tempat lain, itu yang kamu ambil'," kata Tio di kawasan Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Kamis (15/11).

Sebagai orang tua, Tio mengaku bahwa dirinya selalu jujur kepada anak-anaknya. Jika memiliki kesalahan, maka ia akan mengakuinya, bukan malah menutup-nutupi hal tersebut.

Kesalahan-kesalahan yang Tio perbuat menjadi bahan instropeksi bagi dirinya. Ke depannya, ia mengaku tidak akan mengecewakan anak-anaknya lagi.

"Saya selalu jujur kepada anak-anak saya kalau saya punya kesalahan, ya saya ngaku salah, betul ini salahku, dan ini keburukanku, tapi kamu lihat nanti bahwa saya enggak perlu cari alasan kenapa saya belum ngapa-ngapain, tapi waktu yang menentukan bahwa saya tidak akan mengecewakanmu lagi pada waktunya," tutur Tio Pakusadewo di hadapan anak perempuannya, Patrisha Beatrice Pakusadewo.

Tio Pakusadewo dan keluarga (Foto: Munady)

Kini Tio mulai kembali ke dunia hiburan Tanah Air. Ia membuat pertunjukan teater bertajuk 'Untuk Ibu' yang akan digelar di Teater Komunitas Salihara, Jakarta Selatan, pada 15 Desember mendatang.

Sejumlah selebriti seperti Donny Damara, Reza Rahadian, Teuku Rifnu Wikana, dan Shelomita, terlibat dalam pementasan itu. Tio juga mengajak sang anak, Patrisha untuk ikut serta dalam pementasan 'Untuk Ibu'

Pemain film 'Buffalo Boys' itu mengajak Patrisha bergabung dalam pementasan tersebut karena ia mempunyai prestasi dan pernah menjadi juara di bidang teater ketika masih bersekolah di Tarakanita, Jakarta.

"Dia punya prestasi sebagai pemain teater di sekolahnya di Tarakanita pernah juara. Anak ini lebih ke teater daripada film. Dan saya appreciated karena saya lihat perkembangan di teater Indonesia itu 'kan menyedihkan, ya," tutur Tio.

Sebagai seorang ayah, Tio memberikan kebebasan bagi anaknya untuk mengeksplorasi aktivitas yang disukai, termasuk di dunia seni peran. "Saya juga bilang sama mereka, cuma ada satu Tio Pakusadewo, tak ada yang lain lagi. Bisa jadi, lebih hebat daripada saya," imbuh pemain film 'Cinta dalam Sepotong Roti' tersebut.

Donny Damara, Tio Pakusadewo dan Monica . (Foto: Munady Widjaja)

Sementara itu, Patrisha mengaku senang karena diajak untuk terlibat dalam pertunjukan teater. Sebab, menjadi pemain teater merupakan salah satu keinginannya sejak dulu.

"Tiba-tiba diajak main, senang banget karena ingin dari dulu. Sebenarnya sempat berangan-angan main teater sebelumnya. Karena dari dulu sebenarnya sudah tertarik sama seni peran apalagi di teater," kata Patrisha.

Perempuan berusia 20 tahun itu mengaku bangga karena memiliki sosok ayah seperti Tio Pakusadewo. Menurut dia, Tio merupakan sosok yang sangat sabar, penyayang, dan mempunyai banyak prestasi yang membanggakan.

"Kalau sosok ayah di mata semua anak perempuannya, daddy is always first love pasti. Yang aku kasih ke papa pasti setiap hari doa, sama dukungan itu enggak pernah berhenti. Semua orang punya kesalahan, tapi belum tentu semua orang ada keinginan untuk berubah, dan papa mau (berubah)," ungkap Patrisha.