Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
ADVERTISEMENT
Film 'Toni Erdmann' diputar dalam rangkaian acara 'Road to Europe on Screen 2019' yang telah digelar sejak 10-29 Maret lalu. Film Jerman-Austria itu pertama kali rilis di Cannes Film Festival pada tahun 2016.
ADVERTISEMENT
Prestasi film ini patut diacungi jempol. 'Toni Erdmann' menjadi film terbaik di 2016 versi majalah Sight & Sound, serta memenangkan lima nominasi di Euripe Film Awards 2016 dan nominasi 'Best Foreign Language Film' di Academy Awards 2016.
Pada 2017, rumah produksi Hollywood, Paramount Pictures, berencana membuat remake dari film 'Toni Erdmann'. Nama-nama besar, seperti Adam McKey, Will Ferrel, dan Jessica Elbaum disebut-sebut akan menjadi bintang utama.
Film 'Toni Erdmann' diproduksi oleh Komplizen Film dan disutradarai oleh Maren Ade. Film ini dibintangi oleh beberapa aktor ternama dari Eropa Barat, termasuk Peter Simonischek dan Sandra Huller.
Diceritakan bahwa Winfried Conradi (Peter Simonischek) merupakan guru musik yang gemar membuat lelucon ala bapak-bapak. Ketika anjing kesayangan Conradi mati, ia pun merasa kesepian dan ingin bisa kembali bercengkerama dengan Ines (Sandra Huller), anaknya yang bekerja di sebuah perusahaan besar di Rumania.
ADVERTISEMENT
Namun, Ines sangatlah sibuk mengurusi perusahaannya. Dia jarang pulang untuk berkumpul bersama keluarga. Karena itu, Conradi nekat pergi ke Rumania tanpa sepengetahuan Ines.
Selama di Rumania, Conradi terus berusaha mendekatkan dirinya pada Ines. Di sisi lain, Ines terus sibuk dan memperlihatkan sikap acuh pada Conradi.
Di satu titik, Conradi pun menggunakan keahlian berkomedinya. Dia berkenalan dengan teman-teman Ines atas nama Toni Erdmann, seorang duta besar Jerman. Dengan nama Toni, Conradi bisa dengan mudah mengganggu Ines yang getol bekerja.
Film ini memperlihatkan bagaimana kesedihan seorang ayah kala anaknya beranjak dewasa dan jarang bercengkerama karena disibukkan dengan pekerjaan. Meski hampir 100 persen bahasa yang digunakan adalah bahasa Jerman dan Rumania, namun pesan moralnya cocok untuk masyarakat di seluruh dunia, khususnya seorang ayah dan anak yang beranjak dewasa.
ADVERTISEMENT
Tokoh Ines pun menjadi pukulan keras bagi semua anak yang sedang mengejar karier profesional. Film ini mengingatkan bahwa momen kebersamaan dengan orang tua jauh lebih penting ketimbang uang yang dihasilkan dari bekerja.
Komedi yang ditonjolkan dari tokoh Toni Erdmann juga amat mengocok perut. Wig dan gigi palsu membuat parasnya aneh dan konyol. Belum lagi, berbagai tindakan gila yang dilakukannya demi mencuri perhatian Ines. Namun, guyonan di film ini agak kurang familiar bagi masyarakat ketimuran, seperti Indonesia.
Meski kesannya 'Toni Erdmann' cocok untuk disaksikan oleh keluarga, terlalu banyak adegan dewasa yang tidak cocok bagi anak-anak. Jadi, orang tua harus sangat hati-hati jika ingin menonton film ini bersama anak-anak mereka di 'Europe on Screen' pada 18-30 April mendatang.
ADVERTISEMENT