Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
ADVERTISEMENT
Tren aksesoris choker atau kalung ketat memang merajalela sepanjang 2016 kemarin. Meski kehadiran kalung yang 'mencekik' ini bukan tren baru, namun gaya ini semakin booming saat banyak selebriti Korea juga ikut mengenakan aksesoris ini. Tak heran jika kemudian para idola K-pop mulai menambahkan choker sebagai aksesoris wajib mereka.
ADVERTISEMENT
Kebanyakan para idola ini menggunakan choker dengan warna-warna gelap seperti hitam atau biru tua, namun banyak juga yang berani mengenakan choker warna pink atau putih untuk menghiasi leher mereka. Seperti yang dikenakan Wonho Monsta X dan Yuta NCT. Kedua idola ini tampil mengenakan choker pink dengan hiasan metal pada bagian tengah kalung. Choker memang tidak hanya di kenakan wanita, namun para idola pria juga sering mengenakan hiasan kalung ini sebagai pemanis penampilan mereka.
Material kalung choker ini juga sangat beragam. Mulai dari velvet, plastik, kain, kulit dan masih banyak lagi. Hiasan yang melengkapi kalung tersebut juga banyak jenisnya, mulai dari butiran berlian, swarovski, atau lonceng kecil di bagian tengah kalung.Lihat saja Taemin SHINee dan Kai EXO. Keduanya mengenakan choker dengan hiasan bebatuan bling-bling diseluruh kalungnya. Ini memberikan efek gemerlap dan seksi yang tentu cocok bagi dua dancer SM Entertainment ini saat tampil di atas panggung.
ADVERTISEMENT
Ketebalan dan ukuran kalung choker ini juga bervariasi, mulai dari yang benar-benar tebal, hingga yang terlihat tipis dan terbuat dari bermacam bahan. Irene Red Velvet terlihat seksi dan manis saat mengenakan choker tipis dengan hiasan sederhana di bagian tengah. Sementara Lisa Blackpink tampil berani dengan lipstik merah menyala dan choker polos yang sedikit tebal menghiasi lehernya.
Choker sendiri punya sejarah panjang di industri fashion. National Jeweler mengungkapkan, hiasan leher berupa choker, sudah ada sejak jaman Mesopotamia dan Mesir kuno. Kebanyakan penggunaanya pada saat itu adalah sebagai pelindung dan jimat.
Penggunaan choker terus berlanjut hingga tahun 1780an, dimana penggunaanya saat itu, adalah sebagai pemberi tanda bagi wanita yang berkabung (mengenakan kalung ketat berwarna merah) atau sebagai tanda kelas sosial.
ADVERTISEMENT
Baru pada 1800an choker dikenakan sebagai aksesoris oleh para bangsawan dengan berbagai hiasan mewah. Hingga hari ini, choker sendiri sudah berkembang dengan model, bentuk, bahan dan hiasan yang melengkapinya.