Tribute to Sapardi Djoko Damono: Abimana Aryasatya Baca Puisi Malam Wabah

22 Juli 2020 12:13 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Sapardi Djoko Damono. Foto: Instagram/@damonosapardi
zoom-in-whitePerbesar
Sapardi Djoko Damono. Foto: Instagram/@damonosapardi
ADVERTISEMENT
Sapardi Djoko Damono telah tiada. Dia mengembuskan napas terakhir pada Minggu, 19 Juli 2020, di usia 80 tahun karena penyakit komplikasi.
ADVERTISEMENT
Semasa hidupnya, Sapardi Djoko Damono telah menghasilkan banyak karya. Mulai dari puisi hingga cerpen.
Sapardi Djoko Damono. Foto: Dok. Indonesia Kaya
Salah satu puisi karya Sapardi yang terkenal adalah Hujan Bulan Juni. Hujan Bulan Juni pertama kali terbit dalam buku kumpulan puisi yang berjudul sama, terbitan Grasindo pada 1994.
Kepada kumparan, Sapardi pernah menceritakan mengenai pembuatan puisi Hujan Bulan Juni. Pada masa mudanya, Sapardi selalu menjalani Juni yang kemarau kering dengan malam-malamnya yang dingin menusuk tulang saat di Yogya dan Solo.
Sapardi Djoko Damono Foto: Resnu Andika/kumparan
Juni-Juli adalah masa libur buat mahasiswa, dan hujan tak pernah diingatnya mampir ke bulan-bulan tersebut. “Tapi kemudian, setelah saya ke Jakarta, kok di bulan Juni malah hujan?” celetuk Sapardi.
Hal itu yang memantik Sapardi untuk menuliskan puisi Hujan Bulan Juni. Puisi karya Sapardi itu diadaptasi menjadi novel.
ADVERTISEMENT
Selain itu, Hujan Bulan Juni juga diangkat menjadi film layar lebar, yang dibintangi oleh Velove Vexia dan Adipati Dolken.
Sapardi Djoko Damono dan Abimana Aryasatya. Foto: Tio Ridwan/kumparan dan Dicky Adam Sidiq/kumparan
Meski kini Sapardi telah tiada, namun karya-karyanya akan tetap kekal. Beragam cara bisa dilakukan untuk mengenang karya Sapardi.
Salah satunya dengan membacakan karyanya. Hal itu dilakukan oleh Abimana Aryasatya.
Pemain film Gundala ini memberikan tribute untuk Sapardi. Dia membacakan puisi Malam Wabah.
Video aktor berusia 37 tahun itu saat membacakan puisi Malam Wabah bisa kamu lihat di bawah ini: