Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
Udine Far East Film Festival Perdana Gelar Indonesian Night
1 Mei 2024 17:00 WIB
·
waktu baca 2 menitADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Acara ini terasa sangat spesial, karena dihadiri oleh banyak filmmaker dari seluruh dunia, baik Asia ataupun Eropa dan Amerika. Semuanya bisa saling bercengkrama dan membangun jejaring dengan sineas Indonesia.
Sabrina Baracettì, President of Udine Far East Film Festival, membuka Indonesian Night dengan pidato singkat. Ia merasa senang, akhirnya bisa membangun kerja sama dengan Indonesia.
"Ini merupakan perayaan pertama dari film-film Indonesia di Udine Far East Film Festivan dan pembukaan Focus Asia serta Italian & Indonesian Night," ungkap Baracetti saat ditemui di Kastil Civici Musei Udine, Italia beberapa waktu lalu.
"Kami senang mengumumkan bahwa ini adalah kerja sama resmi pertama antara kami dengan pemerintah Indonesia, yaitu Kemendikbud. Tanpa kerja sama dengan mereka, kami takkan bisa menyajikan banyak film hebat dari Indonesia," sambungnya.
ADVERTISEMENT
Setelah Baracetti, Ahmad Mahendra, Dirjen Kebudayaan dari Kemendikbud, turut menyampaikan pidato singkat. Ia turut ungkapkan rasa senang, Udine Far East Film Festival mau merayakan film-film dari Indonesia.
"Terima kasih atas sambutannya yang meriah dan hangat. Silakan nikmati malam ini, terima kasih sudah hadir. Saya yakin, kami semua (delegasi dari Indonesia) merasa bangga," tutur Mahendra.
Vivian Idris, Ketua Bidang Festival dan Penyelenggara Kegiatan Badan Perfilman Indonesia (BPI), yang hadir menemani Mahendra pun mengundang semua filmmaker agar bisa memperkenalkan diri. Film-film para filmmaker ini diputar atau sedang dikembangkan dalam film market di Udine Far East Film Festival.
Di Udine Far East Film Festival 2024, ada enam film Indonesia yang diputar, tiga film klasik dan tiga film baru. Film-film ini adalah Kuldesak, Tjoet Nja' Dien, Surat untuk Bidadari, Ali Topan, 13 Bom di Jakarta, dan Kereta Berdarah.
ADVERTISEMENT
Selain itu, ada juga tiga proyek film yang sedang dikembangkan di program Focus Asia, yakni Ballad of Long Hair (Sinema 5) yang disutradarai Giovanni Rustanto dan diproduseri Annisa Adjam, Four Seasons in Java yang disutradarai Kamila Andini dan diproduseri Ifa Isfansyah serta Tale of the Land dari rumah produksi KawanKawan Media.
Ada pula satu proyek yang masuk ke lab film program Ties That Bind. Film ini bertajuk First Breath After Coma dari sutradara Jason Iskandar dan produser Florence Giovani.