Uya Kuya Ngaku Dihubungi 19 Orang Penting, Minta Take Down Video Tio Pakusadewo

8 Mei 2023 12:00 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
7
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pasangan artis Uya Kuya dan istrinya Astrid saat memenuhi panggilan di Polda Metro Jaya, Jakarta, Rabu, (25/05/2022). Foto: Dok. Agus Apriyanto
zoom-in-whitePerbesar
Pasangan artis Uya Kuya dan istrinya Astrid saat memenuhi panggilan di Polda Metro Jaya, Jakarta, Rabu, (25/05/2022). Foto: Dok. Agus Apriyanto
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Aktor Tio Pakusadewo membongkar kelamnya kehidupan di dalam lapas. Hal tersebut ia utarakan saat menjadi bintang tamu di kanal YouTube Uya Kuya.
ADVERTISEMENT
Dalam video tersebut, Tio blak-blakan menceritakan soal bisnis ilegal di dalam lapas, mulai dari minuman keras (Miras) hingga narkoba. Tio juga sempat menyinggung anak menteri yang terlibat bisnis, bahkan hingga memonopoli, di sejumlah lapas dan rutan.
Pasangan artis Uya Kuya dan istrinya Astrid saat memenuhi panggilan di Polda Metro Jaya, Jakarta, Rabu, (25/05/2022). Foto: Dok. Agus Apriyanto
Usai konten tersebut viral, Uya Kuya mengaku dihubungi sejumlah pihak. Hal ini diungkap Uya saat menjadi bintang tamu bersama Tio dalam program Pagi Pagi Ambyar di Trans TV.
"Saya hitungin selama 3 hari ada 19 orang penting di negeri ini yang hubungi saya," ungkap Uya Kuya belum lama ini.
Bapak dua anak ini mengaku ada beberapa permintaan dari orang-orang tersebut, salah satunya meminta video Tio di-take down.
"Jadi, ada yang ngajak ngobrol, tapi ada juga yang suruh saya take down (video). Ada juga yang ajak ngobrol tapi bilang enggak usah di-take down karena ini buat kebaikan," beber Uya.
Tio Pakusadewo tertangkap kasus narkoba Foto: Nugroho Sejati/kumparan
Selain itu, Uya juga menyebut bahwa dirinya disuruh untuk minta maaf karena telah membuat konten tersebut dan mengunggah ke kanal YouTube miliknya.
ADVERTISEMENT
"Saya disuruh minta maaf, saya bilang minta maaf ke siapa? Saya enggak mau," katanya.
Sementara itu dalam kesempatan yang sama, Tio juga mengaku sempat dihubungi sejumlah pihak untuk diajak bicara terkait pengakuannya soal kehidupan kelam di dalam penjara. Hanya saja Tio menolak ajakan tersebut.
"Saya pikir untuk apa? Saya kan sebetulnya sama Uya hanya sharing, bercerita pengalaman saya di dalam penjara. Bukan bertujuan untuk menghantam sebuah institusi atau menunjuk seseorang agar bertanggung jawab terhadap itu, enggak. Kalaupun ada itu oknum," jelas Tio.
Lantas, apa alasan Uya tetap mengunggah konten tersebut meski berisiko?
"Kalau enggak diposting, enggak bisa jadi masukan bagi instansi terkait untuk bersih-bersih," pungkas Uya.
ADVERTISEMENT

Ramai Isu Anak Menteri Yasonna Laoly Monopoli Usaha di Lapas

Banyak yang menduga anak menteri yang dimaksud Tio adalah Yamitema Laoly, anak Menkumham Yasonna Laoly.
Yasonna telah buka suara soal tudingan itu. Ia menegaskan, anaknya sama sekali tidak ada kaitannya dengan kegiatan yang dilakukan Jeera Foundation di dalam lapas. Menurut Yasonna, isu itu muncul karena masalah politik.
"Enggak ada [keterlibatan Yamitema di lapas], yayasan saja. Dia enggak ikut di dalam. Biasalah politik," tuturnya di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Selasa (2/5).
Menteri Hukum dan Ham Yasona Laoly. Foto: Ulfa Rahayu/kumparan
Yasonna lalu menjelaskan, Tio Pakusadewo memang pernah dilibatkan oleh Jeera Foundation sebagai pelatih. Ia juga membenarkan, Jeera Foundation memang bekerja sama membina napi salah satu dengan koperasi yang ada di lapas.
ADVERTISEMENT
"Tio pernah diminta [menjadi] pelatih. Tapi karena dia melakukan pelanggaran berat, diberhentikan. Bahkan dia pernah dimasukkan ke straft cell. Nanti biar Karutan yang menjelaskan," pungkasnya.
Sementara, Wamenkumham Edward Omar Sharif Hiariej mengatakan isu keterlibatan anak Yasonna di bisnis kotor dalam lapas baru sekadar rumor. Menurutnya, pembinaan dan kemitraan yang dilakukan di lapas selalu berjalan dengan baik.
"Itu, kan, baru rumor yang beredar, ya. Mengenai segala sesuatu saya kira karena selama saya berkunjung ke lapas selama ini pembinaan dan kemitraan yang dilakukan sangat baik. Justru sangat membantu narapidana dan saya masih belum melihat lebih lanjut terkait isu-isu itu karena itu masih perlu didalami," kata Eddy.