Vino G Bastian Ungkap Alasan Terima Tawaran Main di Film My Annoying Brother
![Artis Vino G Bastian saat konferensi pers film My Annoying Brother di kawasan Cilandak, Jakarta, Jumat (21/6/2024). Foto: Dok. Agus Apriyanto](https://blue.kumparan.com/image/upload/fl_progressive,fl_lossy,c_fill,q_auto:best,w_640/v1634025439/01j0x4cf6w4g846ht3wgmtjccp.jpg)
ADVERTISEMENT
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
ADVERTISEMENT
"Ternyata seru dan dekat banget sama culture kita. Banyak banget yang bisa kita mainin dalam hubungan kakak beradik ini. Jadi, seru banget kalau ini jadi versi Indonesia," kata Vino di kawasan Cilandak, Jakarta Selatan.
Alasan lain Vino memutuskan bermain di film My Annoying Brother karena mengangkat tema keluarga. Pria 42 tahun itu menyukai film atau skenario yang mengangkat mengenai hubungan ayah dan anak, ibu dan anak, ataupun kakak beradik. "Pilihan film yang saya pilih tentang keluarga gitu," tuturnya.
Vino G. Bastian Tanggapi soal Tren Adaptasi Film
Bermain dalam film adaptasi tidak membatasi Vino untuk bereksplorasi. Ia justru ingin memberikan warna karakter yang berbeda. Namun, tetap mempertahankan benang merah dari film aslinya.
ADVERTISEMENT
"Ya, kita sebagai aktor pasti mau menawarkan hal yang baru lagilah, yang lebih fresh, dan lebih lokal," ucap Vino.
Vino sempat menanggapi mengenai tren adaptasi film yang makin menjamur. Ia tidak mempermasalahkannya. Sebab, hal ini bisa memberikan dampak positif.
"Menurut saya tren remake bukan hanya ada di Indonesia sih. Kesempatan untuk me-remake dari Korea ini bukan hanya me-remake filmnya, tapi transfer energi, ilmu antara dua negara ini saling belajar, bertukar kebudayaan. Dan one day film kita bisa di-remake oleh Korea dan sebagainya. Itu harapan yang bagus," ujar Vino.
Selain Vino, film My Annoying Brother versi Indonesia juga dibintangi oleh Angga Yunanda, Kristo Immanuel dan Caitlin Halderman. Rencananya film My Annoying Brother tayang pada tahun ini. Namun, tanggal tayangnya masih dirahasiakan.
ADVERTISEMENT
Ketua KPU RI Hasyim Asy'ari terbukti melakukan tindak asusila terhadap anggota Panitia Pemilihan Luar Negeri (PPLN) Den Haag, Belanda, berinisial CAT. Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilu (DKPP) memutuskan sanksi pemberhentian terhadap Hasyim.