Wallflower, Album Terbaru Afgan yang Digarap Bersama Label dari Amerika Serikat

11 April 2021 13:34 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Afgan. Foto: Trinitu Production Optima
zoom-in-whitePerbesar
Afgan. Foto: Trinitu Production Optima
ADVERTISEMENT
Penyanyi Afgansyah Reza alias Afgan merilis sebuah album bertajuk Wallflower yang digarap bersama EMPIRE, label besar dari Amerika Serikat.Album bisa tercipta berkat kerja sama Trinity Optima Production dan EMPIRE.
ADVERTISEMENT
EMPIRE adalah label yang menaungi banyak penyanyi R&B dan hip hop di Amerika Serikat, mulai dari Iggy Azalea, Snoop Dogg, Tyga, Robin Thicke, hingga Busta Rhymes.
Album Wallflower berisikan total 10 lagu. Dua di antaranya sudah Afgan rilis sebagai single, yakni say i’m sorry dan M.I.A yang berkolaborasi dengan Jackson Wang.
Afgan. Foto: Trinitu Production Optima
Wallflower menjadi album ke-6 Afgan. Ini adalah album yang unik, karena pria berusia 31 tahun itu menunjukkan kemampuannya bernyanyi lagu pop RnB berbahasa Inggris di setiap lagu.
"Album ini merupakan salah satu mimpi saya yang telah terkabul, memiliki album berbahasa Inggris, juga hasil eksplorasi Afgan akan cinta, hubungan, pencarian jati diri, dan bukti perjuangan saya terkait masalah kesehatan mental," ungkap Afgan dalam siaran pers yang kumparan terima beberapa waktu lalu.
Penampilan Afgansyah Reza di konser Dekade, di Istora Senayan, Jakarta Selatan, Jumat (9/8). Foto: Helmi Afandi/kumparan
Proses kreatif pembuatan album Wallflower memakan waktu sekitar satu bulan di dua tempat, yakni di San Francisco dan Atlanta, Amerika Serikat. Lantas, apa arti dibalik tajuk Wallflower?
ADVERTISEMENT
"Saat mencari kata-kata untuk menamai album, aku tidak sengaja menemukan Wallflower. Aku merasa sangat relate dengan arti Wallflower, karena kata itu adalah deskripsi akurat tentang kepribadianku," jelas Afgan.
"Wallflower mengeksplorasi sisi musikalitasku yang belum pernah aku ungkap sebelumnya. Album ini membuatku bernostalgia akan bagaimana awalnya aku jatuh cinta pada musik," sambungnya.
Afgan saat tampil di atas panggung. Foto: Kemenparekraf
Bagi Afgan, album Wallflower menghadirkan berbagai lapisan emosi yang mencerminkan pandangannya tentang kehidupan. Salah satunya, perjuangannya melawan kecemasan dan serangan panik selama bertahun-tahun.
"Jika kita bahagia dan berdamai dengan diri kita sendiri, semuanya akan lebih baik. Aku berharap Wallflower adalah sesuatu yang dapat dikaitkan dengan orang lain secara pribadi dan juga dapat membuat mereka merasa nyaman dengan diri mereka sendiri," tuturnya.
ADVERTISEMENT
Menurut Afgan, lagu If I Don’t Have Your Love menjadi focus track di album Wallflower, sekaligus single ketiganya yang mendapat respons positif dari fans lokal hingga mancanegara. Musiknya yang bernuansa RnB dibalut dengan bass rhythm dan beat yang dancy, berpadu apik dengan suara Afgan yang lembut.
Konser Amal Afgan di M Bloc, Jakarta Selatan, Jumat (24/1). Foto: Dok. kitabisa.com
"Lagu If I Don’t Have Your Love merupakan pengakuan akan perasaan dan kekurangan yang kamu miliki. Kadang, kita menjalin hubungan dengan seseorang hanya karena kita takut kehilangan kebiasaan memiliki orang itu. Lalu, kita lupa alasan sebenarnya mengapa kita menginginkannya. Lagu ini berbicara terus terang tentang itu dan aku suka keberanian di dalam liriknya," ujar Afgan.
Silakan nikmati album terbaru Afgan, Wallflower, di berbagai layanan streaming musik digital. Bisa dipastikan, nuansa dari album ini akan terasa berbeda dari karya Afgan terdahulu.
ADVERTISEMENT