WAMI Bakal Tempuh Jalur Hukum Buat Hadapi Promotor Nakal

7 Februari 2025 10:00 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Konferensi pers WAMI, di kawasan Cipete, Jakarta Selatan, Rabu (5/2/2025). Foto: Giovanni/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Konferensi pers WAMI, di kawasan Cipete, Jakarta Selatan, Rabu (5/2/2025). Foto: Giovanni/kumparan
ADVERTISEMENT
Wahana Musik Indonesia (WAMI) serius menghadapi pihak yang tak kooperatif dalam upaya penertiban pembayaran royalti. President director WAMI, Adi Adrian, mengatakan bahwa sampai saat ini pihaknya masih mendapati sejumlah promotor yang nakal.
ADVERTISEMENT
Oleh karena itu, Adi mengaku bahwa WAMI akan mengambil langkah tegas. Kata Adi, sejak tahun lalu WAMI memiliki tim legal yang akan mengambil sikap tegas terhadap pihak-pihak yang masih nakal.
"Di akhir 2024, kita sudah memiliki tim legal. Kita tidak bisa membiarkan ini terus terjadi. Kita harus mencari tempat aduan, ke mana? Ya, ke penegak hukum,” kata Adi dalam konferensi pers WAMI di daerah Cipete, Jakarta Selatan, Rabu (5/2).
Wahana Musik Indonesia (WAMI) mengumumkan laporan akhir tahun. Foto: Dok. Istimewa
Langkah tersebut menjadi komitmen WAMI dalam upaya menjaga amanah dari para pencipta lagu. Lewat langkah tersebut, dia berharap agar tak ada lagi pihak yang bandel dalam upaya penertiban royalti di Tanah Air.
"Ini sebagai bukti bahwa kami menjalankan kewajiban kepada orang-orang yang sudah percaya kepada WAMI," tutur Adi.
ADVERTISEMENT
"Tolong aturannya ditegakkan, agar mereka mau membayar dan tidak harus melalui proses hukum," tambahnya.
Kendati demikian, Adi menegaskan bahwa pihaknya tak pernah berniat untuk memenjarakan promotor nakal. Kata Adi, pihaknya hanya ingin meningkatkan kesadaran semua pihak pengguna karya.
"Tujuannya bukan untuk memenjarakan mereka (promotor), tetapi agar mereka mengerti kewajiban membayar royalti," tutur Adi.
Ilustrasi live musik di Kafe. Foto: Vershinin89/Shutterstock
Adi mengatakan bahwa pihaknya sudah membangun pemantauan konser yang ada di Indonesia. Mulai dari mencari informasi oknum promotor yang terlibat, melihat agenda showbiz lainnya, hingga mengikuti akun artis terkait.
"Saat ini, ada 10.000 konser yang terpantau. Dari jumlah tersebut, 5.000 memberikan respons, tetapi yang benar-benar membayar royalti hanya sekitar 1.000 pada tahun lalu," tukasnya.
Tak hanya itu, untuk memperketat pengawasan terhadap para promotor di Tanah Air, WAMI bekerja sama dengan agen-agen yang tersebar di sejumlah wilayah.
ADVERTISEMENT
"Jadi, kami bekerja sama dengan agen ada sekitar 20-an di seluruh Indonesia, bahkan sampai ke Papua," tandasnya.