Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.97.0
![Grup musik Wijaya 80. Foto: Dok. wijaya80s](https://blue.kumparan.com/image/upload/fl_progressive,fl_lossy,c_fill,q_auto:best,w_640/v1634025439/01jkfby27h2793c1wj6qn05m41.jpg)
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Mengenai perilisan EP tersebut diketahui dari unggahan Wijaya 80 di akun Instagram mereka.
"Tentang awal, tentang akhir, tentang yang masih tersisa di antara keduanya. Setiap perjumpaan selalu meninggalkan jejaknya sendiri. EP pertama kami, "Perjumpaan", mengudara 14 Februari," tulis Wijaya 80.
Ada 6 Lagu di EP Perjumpaan dari Wijaya 80
EP Perjumpaan dari Wijaya 80 berisi enam lagu, yang mana tiga di antaranya sudah dirilis.
Adapun enam lagu di EP tersebut adalah Anak Muda, Pemain Lama, Masih Ada Kamu, Seharusnya Aku, Jangan Datang Lagi, dan Terakhir Kali.
"Album Perjumpaan menampilkan 6 tembang terbaik karya Ardhito Pramono, Erikson Jayanto, Hezky Joe," tulis Wijaya 80.
Wijaya 80 sudah merilis tiga single, yakni Terakhir Kali, Seharusnya Aku, dan Pemain Lama. Single Terakhir Kali sudah memperoleh 11 juta streams.
ADVERTISEMENT
Sementara itu, dua single lainnya, Seharusnya Aku dan Pemain Lama, masing-masing memperoleh 2,3 juta streams dan 1,1 juta streams.
Ardhito mengungkap alasan Wijaya 80 mengangkat gaya musik era 80an. Ia bersama dua rekannya di Wijaya 80 ingin membawa kejayaan musik di era tersebut lewat lagu-lagu mereka.
"Karena musik, kan, selalu berputar. Akan kembali lagi ke 80an juga. Dan dari nama Wijaya itu, kan, artinya kejayaan, kejayaan tahun 80an. Menurut kami, era kejayaan musik 80an itu gila banget. Musik luar biasa, ada kreatif pop, pop Indonesia, pop bossanova, banyak banget," kata Ardhito di Kemang, Jakarta Selatan, belum lama ini.