Wizzy: Dulu Anak-anak Pegang Boneka, Sekarang Gadget

Wizzy Williana (Foto: Munady Widjaja)

Apa yang kamu bayangkan ketika melihat kehidupan anak-anak Indonesia zaman sekarang? Yups, bisa dikatakan sebagian besar anak-anak masa kini semakin kecanduan dengan teknologi gadget yang mutakhir. Tak jarang juga anak-anak zaman sekarang, semakin dewasa sebelum umurnya.

Keadaan sangat berbeda dibandingkan dengan zaman dahulu. Di mana anak-anak kecil masih identik dengan sekolah, tidur siang, dan melakukan permainan tradisional.

Wizzy Williana (Foto: Cornelius Bintang/kumparan)

Melihat kondisi seperti yang disebutkan di atas, membuat penyanyi muda Wizzy Williana prihatin dengan kehidupan dan pergaulan anak-anak zaman sekarang.

"Dulu megang boneka, sekarang yang dipegang gadget. Jadi ya ansos (anti sosial) gitu. Mereka kurang sosialisasi," ujar Wizzy, ketika dijumpai di kantor Falcon Pictures, Duren Tiga, Jakarta Selatan, pada Rabu (23/8).

Lebih lanjut, penyanyi berusia 23 tahun tersebut pun bercerita tentang masa-masa indahnya ketika masih kecil dahulu. Kala itu, ia masih bisa menikmati lagu anak-anak yang saat ini sudah jarang ditemukan.

"Terus juga, CD masih banyak banget, acara anak banyak banget. Mulai dari Maissy terus Agnez Monica, anak-anak tontonannya benar pas sama umurnya. Sekarang kan acara anak-anak sudah jarang, jadinya malah pada nonton sinetron," jelas perempuan berambut ikal tersebut.

Wizzy Williana (Foto: Munady Widjaja)

Pelantun lagu 'Puzzle Pieces' itu juga mengatakan gaya hidupnya waktu kecil sangat berbeda dengan anak-anak zaman sekarang.

"Jadwalnya setiap sore jam 5 itu selalu main sama teman-teman. Kalau pagi sampai siang, aku sekolah, pulang sekolah, tidur siang. Setiap hari sekolah, tidur siang, mandi. Abis makan, main sama teman-teman. Sebelum magrib pulang, abis makan belajar, terus ngerjain PR, gitu terus," kenang Wizzy dengan antusias.

Wizzy Williana (Foto: Cornelius Bintang/kumparan)

Dalam menjalani semua kegiatan itu, ternyata penyanyi jebolan 'Mamamia Show' tersebut tak perlu lagi diperintah orangtuanya. Ia sudah terbiasa membuat jadwal-jadwal kegiatan sejak masih kecil.

"Orangtua aku tuh paling cuma ngasih tahu sesekali, enggak terus-terusan gitu. Aku nulis jadwal aja. Jam segini ngapain, terus besoknya harus ngapain lagi, gitu," ucapnya mengakhiri perbincangan.