Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.86.0
Wox Matta Band Ungkap Kronologi Anaknya Tenggelam di Pantai Kelingking Bali
1 November 2024 15:12 WIB
·
waktu baca 2 menitADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Bachman mengungkap kronologi peristiwa musibah yang menimpa anaknya hingga jenazahnya ditemukan.
Kaisar mulanya ikut study tour sekolah selama satu minggu di Bali. Pada hari keempat, yaitu pada tanggal kejadian 30 Oktober 2024, Kaisar dan kawan-kawan berangkat ke Nusa Penida, di luar agenda kegiatan sekolahnya.
"Ini acaranya sebenarnya seminggu di Bali. Ini idenya (ke Nusa Penida) itu sepertinya bukan dari sekolah, tapi dari teman-teman anak saya itu. Anak saya meninggal di hari keempat, dua hari sebelum pulang ke Jakarta," kata Wox Matta Band dalam jumpa pers virtual, Jumat (1/11).
Kejadian tenggelamnya Kaisar tepat pukul 12.00 WITA. Kondisi arus bawah laut yang kuat dan tak menentu membuat Kaisar kehilangan kendali dalam berenang.
ADVERTISEMENT
Teman-teman Kaisar yang panik lalu segera menghubungi Wox untuk melihat kejadian.
"Teman-temannya di lokasi mengabari saya bahwa anak saya tenggelam. Lalu setelah itu saya langsung video call dengan temannya. Masih terlihat. Enggak ada yang berani tolong karena memang riskan dan berbahaya," jelas Wox.
Satu jam kemudian, titik lokasi Kaisar pun sudah tak ditemukan. Wox dan keluarga pun memutuskan ke Bali untuk mencari Kaisar di pantai tersebut.
"Akhirnya setelah kita video call satu jam, lalu tim SAR cari pakai boat. Sampai dua jam, tak ada berita dari Basarnas, saya memutuskan ke Bali," tutur Wox.
Sesampainya di Bali, pada Kamis (31/11), Wox dan keluarga langsung menuju Nusa Penida. Pencarian jenazah Kaisar tak memakan waktu lebih dari 15 menit.
ADVERTISEMENT
"Lalu sampai di Kelingking Beach, masyaallah, kurang lebih 10 hingga 15 menit, salah satu rekan saya melihat ada jasad mengambang. Lalu kami ke sana, menghubungi tim SAR dan mereka membenarkan itu benar jasad anak saya," ujar Wox.
Selain merasakan duka, di satu sisi Wox bersyukur karena proses evakuasi anaknya hingga penguburan anaknya bisa berjalan lancar.
"Alhamdulillah, jadi dari mulai proses pengambilan jenazah, pemulasaran jenazah, sampai pengiriman kargo dari Ngurah Rai, sangat dimudahkan dan sangat banyak sekali yang bantu. Alhamdulillah lancar, dihadiri banyak orang," tutur Wox.
"Ya sisi baiknya saya melihatnya ini kehendak Allah. Anak saya ditakdirkan sampai umur 16 tahun. Saya yakin Allah lebih sayang kepada anak saya. Saya mengkoridor perspektif pikiran saya dari sudut agama saja," tutup Wox.
ADVERTISEMENT