Wregas Bhanuteja Ungkap Alasan Angkat Sosok Guru BK di Film Budi Pekerti

7 November 2023 17:01 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Sutradara dan penulis skenario Wregas Bhanuteja saat berkunjung ke kantor kumparan, Jakarta, Senin (23/10/2023).  Foto: Dicky Adam Sidiq/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Sutradara dan penulis skenario Wregas Bhanuteja saat berkunjung ke kantor kumparan, Jakarta, Senin (23/10/2023). Foto: Dicky Adam Sidiq/kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Sutradara Wregas Bhanuteja mengangkat sosok guru BK sebagai tokoh utama di film Budi Pekerti. Karakter guru BK bernama Bu Prani itu diperankan oleh Sha Ine Febriyanti.
ADVERTISEMENT
Wregas Bhanuteja mengungkapkan alasan dirinya mengangkat sosok guru BK dalam film tersebut.
"Kita dari kecil, berbagai generasi memang guru yang khusus untuk bimbingan konseling, dan biasanya guru ini mendidik tata krama, mendidik karakter kita, mendidik kepemimpinan kita atau mendidik ketepatan waktu kita," kata Wregas kepada kumparan, belum lama ini.
"Jadi yang secara spesifik bukan mata pelajaran science atau social, tapi tentang perkembangan diri," lanjutnya.
Sutradara dan penulis skenario Wregas Bhanuteja saat berkunjung ke kantor kumparan, Jakarta, Senin (23/10/2023). Foto: Dicky Adam Sidiq/kumparan

Di Film Budi Pekerti, Wregas Bhanuteja Angkat soal Guru BK Dipadukan Sesuatu yang Kontras

Film Budi Pekerti berkisah tentang Bu Prani, seorang guru BK yang video perselisihannya dengan pengunjung pasar menjadi viral di media sosial.
Akibat tindakannya yang dinilai tidak mencerminkan pribadi seorang guru, Prani dan keluarganya mendapat perundungan, dicari-cari kesalahan lainnya hingga terancam kehilangan pekerjaan.
ADVERTISEMENT
Dalam film Budi Pekerti, Wregas Bhanuteja mengatakan, ia mencoba mengangkat mengenai guru BK dan dipadukan dengan sesuatu yang kontras.
"Yaitu masalah yang masyarakat menilai bahwa yang dia lakukan itu tidak memiliki budi pekerti. Jadi dua konflik yang sangat berbenturan," tutur Wregas.
Sutradara dan penulis skenario Wregas Bhanuteja saat berkunjung ke kantor kumparan, Jakarta, Senin (23/10/2023). Foto: Dicky Adam Sidiq/kumparan
Wregas mengungkapkan alasan lain ia mengangkat sosok guru BK dalam film Budi Pekerti.
Hal itu terkait kebiasaan sebagian masyarakat yang suka memberi opini tentang budi pekerti dengan versi masing-masing.
"Menjadi guru BK masing-masing pada netizen-netizen lain," ucapnya.
Wregas mengatakan sebagian masyarakat terkadang memberikan opini tanpa mengetahui fakta yang sebenarnya. Mereka, lanjut dia, juga tidak mempunyai data yang lengkap.
"Tapi langsung memberikan pelajarannya menurut versi dia. Ini kalau semakin disebarkan kebenaran yang tidak lengkap ini, ini akan multitafsir dan membingungkan masyarakat. Jadi itulah mengapa saya memilih guru BK," ujar Wregas.
ADVERTISEMENT
Sutradara dan penulis skenario Wregas Bhanuteja saat berkunjung ke kantor kumparan, Jakarta, Senin (23/10/2023). Foto: Dicky Adam Sidiq/kumparan
Wregas Bhanuteja mengungkapkan alasan dirinya membuat film Budi Pekerti. Wregas sering scrolling timeline media sosial saat pandemi COVID-19 melanda Indonesia.
Pada saat itu, Wregas sering melihat ibu-ibu atau bapak-bapak yang viral karena terekam sedang marah-marah, mengumpat atau berkata kasar kepada orang lain.
"Kemudian video itu jadi meme, video remix, animasi dan lain-lain, isinya mem-bully kelakukan si ibu-ibu yang marah ini enggak berkelakuan baik," kata Wregas.
Lalu, Wregas melanjutkan, ibu-ibu itu diminta menyampaikan permintaan maaf kepada publik atas kelakuannya. Wregas mengaku prihatin melihat hal itu.
"Maksudnya, kita enggak pernah mencoba untuk melihat mengapa sang ibu tersebut bisa marah sedemikian besar, marah banget, dan [kita] hanya ikut-ikutan menghakimi," tutur Wregas.
Sutradara dan penulis skenario Wregas Bhanuteja saat berkunjung ke kantor kumparan, Jakarta, Senin (23/10/2023). Foto: Dicky Adam Sidiq/kumparan
Selain itu, Wregas melihat banyak video bapak atau ibu guru yang viral di media sosial karena memberikan hukuman kepada siswa, misalnya saja memotong rambut yang terlalu panjang.
ADVERTISEMENT
Netizen, lanjut Wregas, langsung menghakimi sang guru dengan menyatakan bahwa hukuman yang diberikan kepada siswa tersebut tidak layak.
"Tanpa mengetahui konteks hukuman tersebut, yang sesungguhnya terjadi apa, dan ramai-ramai guru itu diminta untuk dipecat," ucap Wregas.
Wregas merasa prihatin dengan sikap sebagian masyarakat yang sangat reaktif ketika melihat headline pemberitaan ataupun video singkat di media sosial, dan menganggapnya sebagai sebuah fakta.
"Dua fakta itu saya kombinasikan untuk membuat satu premis, yaitu tentang seorang guru BK yang viral di medsos (media sosial), karena videonya yang sedang menegur penyerobot antrean di antrean kue putu itu viral dan orang menilai kelakuan dia, menegur dan mengumpat, itu tidak sesuai dengan karakter dia sebagai guru BK," ujar Wregas.
Film Budi Pekerti di TIFF 2023. Foto: Instagram/@filmbudipekerti
Film Budi Pekerti yang dibintangi oleh Sha Ine Febriyanti, Angga Yunanda, Prilly Latuconsina, Dwi Sasono, dan Omara Esteghlal sudah tayang di bioskop sejak 2 November lalu.
ADVERTISEMENT
Sebelum rilis di bioskop, film Budi Pekerti tayang perdana di Toronto International Film Festival 2023 pada 9 September lalu.
Film Budi Pekerti juga tayang dan berkompetisi di SXSW Sydney 2023 Screen Festival pada 15-22 Oktober 2023.