Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Yayan Ruhian: Fighting di 'Wiro Sableng' Gambarkan Nuansa Indonesia
9 September 2018 18:54 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:06 WIB
ADVERTISEMENT
Film 'Wiro Sableng ' telah ditayangkan di berbagai bioskop di Indonesia sejak 30 Agustus lalu. Film produksi Lifelike Pictures itu juga mendapat respons positif dari masyarakat Indonesia.
ADVERTISEMENT
Terbukti, dalam seminggu penayangannya, film yang diadaptasi dari tulisan Bastian Tito itu telah disaksikan oleh lebih dari 1 juta penonton. Hal ini tentu disyukuri oleh aktor Yayan Ruhian yang turut berperan dalam film tersebut.
Namun, Yayan tidak mau langsung berpuas hati dengan pencapaian tersebut. Ia mengatakan jumlah itu baru awal dari film yang akan dibuatkan sekuelnya.
"Satu juta penonton itu menurut saya adalah awal untuk Wiro Sableng . Karena Wiro Sableng ini merupakan film pertama di Indonesia yang melibatkan 20th Century Fox," kata Yayan di kawasan Kasablanka, Jakarta Selatan, Minggu (9/9).
Pemeran Mahesa Birawa itu menuturkan, keberhasilan film 'Wiro Sableng' mencapai 1 juta penonton lebih dalam seminggu penayangannya, bukan hanya keberhasilan tim produksi yang membuat film ini. Namun juga keberhasilan bagi dunia pefilman Indonesia.
ADVERTISEMENT
Selain itu, Yayan menuturkan dalam film yang juga melibatkannya sebagai koreografer itu adalah representasi dari kebudayaan Indonesia. Termasuk gerakan beladiri yang seluruhnya mengadaptasi gerakan pencak silat.
"Jadi, bagaimana meramu menjadikan setiap fighting dalam Wiro Sableng ini betul-betul menggambarkan nuansa Indonesia. Karena ini kan Wiro baru turun. Saat petualangan Wiro sampai ke Sumatera Barat, karakter silatnya enggak mungkin seperti ini. Saat Wiro ke Jawa Timur, karakter silatnya, orang-orang yang benci Wiro tidak lagi seperti ini, gitu," tutup bintang film 'The Raid 2' itu.
Sementara itu, Sheila Timothy, selaku produser film ini mengaku 'Wiro Sableng' tidak hanya ditayangkan di bioskop-bioskop mainstream. Tapi juga ditayangkan di bioskop lokal di sejumlah daerah di Indonesia.
ADVERTISEMENT
Meskipun sudah memprediksi film yang diproduksi dapat ditonton lebih dari 1 juta penonton dalam seminggu penayangan, tapi kakak dari artis Marsha Timothy itu belum tahu bagaimana respons penonton di Malaysia dan Singapura terhadap film ini.
"Kalau di luar negeri (Wiro Sableng) jadi brand baru, tapi kita lihat saja gimana. Apakah komedinya diterima di Singapura dan Malaysia? Kita lihat saja. Di Malaysia (Wiro Sableng ) tayang September, kalau di Singapura Oktober mendatang," tutur wanita yang kerap disapa Lala Timothy ini.