Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
ADVERTISEMENT
Yayasan Anugerah Musik Indonesia (AMI) berinisiatif memberikan penghargaan kepada musisi senior Indonesia lewat program AMI Peduli.
ADVERTISEMENT
Program AMI Peduli merupakan bentuk kerja sama antara Federasi Serikat Musisi Indonesia (FESMI), BPJS Ketenagakerjaan, dan didukung oleh Bank BRI.
Melalui AMI Peduli, pihak yayasan mengajak musisi senior mendapatkan pelayanan dari BPJS Ketenagakerjaan.
"Kami juga ingin menjangkau seniman di balik layar yang sudah mendedikasikan hidupnya. Ini juga penghargaan non piala. Ini untuk musisi senior dan musisi tradisi," kata Ketua Umum Yayasan AMI, Candra Darusman, di kawasan Kebayoran Baru, Jakarta Selatan.
Candra mengatakan proses kurasi dilakukan oleh pihak yayasan AMI. Untuk kloter pertama, ada sekitar 50 penerima yang usianya di atas 65 tahun.
Para musisi senior yang telah dikurasi akan mendapat pelayanan dari BPJS Ketenagakerjaan.
Biaya premi akan ditanggung oleh Bank BRI selama lima tahun ke depan.
Kriteria Musisi Senior Penerima Program AMI Peduli
Candra Darusman mengungkapkan alasan mengapa musisi senior yang menerima harus berusia 65 tahun ke atas.
ADVERTISEMENT
“Karena kan sudah lanjut usia refleks kita berkurang," ucap Candra.
Musisi senior yang menjadi penerima tidak hanya dilihat dari segi usianya, tapi juga kontribusinya terhadap dunia musik.
“Tidak melihat genre musik dan mampu atau tidak mampunya, tapi mereka yang sudah berprestasi dan berkontribusi dalam industri musik Tanah Air," tutur Candra.
Beberapa musisi yang sudah terdaftar dalam program AMI Peduli di antaranya adalah Jelly Tobing, Erwin Harahap, Abadi Soesman, dan Nana Mulyana.
Dari program AMI Peduli, para musisi senior akan mendapatkan Jaminan Kecelakaan Kerja (JKK) dan Jaminan Kematian (JKM).
Bukan tidak mungkin ke depannya program tersebut juga menyasar para kru dan sejumlah insan yang terlibat di balik layar.
Sementara itu, BOD AMI, Dwiki Darmawan, mengatakan pihak yayasan AMI tengah memikirkan proses pendanaan premi bisa terus berlanjut setelah lima tahun.
ADVERTISEMENT
"Setelah lima tahun sudah mulai dipikirkan adanya pengumpulan pundi-pundi lagi, entah dari (metode) semacam BRI itu, atau dari teman-teman sendiri yang lebih beruntung," ucap Dwiki.
"Entah dari setiap event acara kegiatan bisa dipersiapkan sebagai pundi-pundi yang bisa membantu," lanjutnya.
Dengan begitu, kata Dwiki Darmawan, AMI Peduli nanti bisa menyasar lebih banyak penerima manfaat.
Dwiki juga berharap program AMI Peduli bisa menginspirasi para musisi muda untuk memperhatikan hajat hidupnya ke depan.
"Untuk yang masih muda bagus juga kalau situasinya mulai ada kesadaran untuk menjadi anggota BPJS Ketenagakerjaan ini selagi mampu, bahkan bisa mengikuti empat jenis program yang ada," ujar Dwiki.
AMI Peduli juga merupakan wujud komitmen dalam salah satu butir komunike yang tercetus dalam M20.
ADVERTISEMENT
Dalam salah satu butirnya tertulis tentang memberikan akses yang adil dan terjangkau ke obat dan perawatan penyelamat jiwa dalam keadaan darurat kesehatan global.