Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
ADVERTISEMENT
Setelah empat tahun tak menelurkan album baru, Yura Yunita kembali menelurkan album bertajuk 'Merakit' pada 21 September lalu. Album 'Merakit' Yura susun bersama produser Ari Renaldi dan berkolaborasi dengan beberapa nama, termasuk Tulus, Yovie Widianto, dan paduan suara tuna netra asal Bandung.
ADVERTISEMENT
Masih dalam rangkaian promo album 'Merakit', Yura mengadakan showcase di kawasan Cikini, Jakarta Pusat, Rabu (10/10). Meski penggarapan album memakan waktu hingga empat tahun, Yura menerangkan bahwa tak ada perubahan berarti dari segi aransemen.
"Yang membedakan album pertama dan album kedua, album ini lebih dewasa, entah dewasa dalam kehidupan, sebagai perempuan atau pun musisi," kata Yura.
Tak ada perbedaan dari segi aransemen bukan berarti album kedua Yura terkesan monoton. Sebab, melalui album 'Merakit' Yura mengajak para pecinta musik Indonesia, khususnya para fans, untuk melihat pengalaman hidup apa saja yang ia alami selama empat tahun tak menelurkan album.
"Ada sembilan lagu di album ini dan setiap lagu diambil dari momen terpenting di empat tahun karier aku. Fase terbaik, terburuk, tertinggi, terendah. Hebatnya lagi, malah di fase terendah itu aku banyak dapat penguat untuk terus merakit karya, mimpi, dan kisah di hidup menjadi album 'Merakit'," tuturnya.
Yura memang berbeda dengan musisi lain yang enggan secara gamblang menjadikan pengalaman pribadi sebagai lagu. Yura justru merasa senang karena sebagai musisi ia bisa mengkonversi curahan hatinya menjadi sebuah karya.
ADVERTISEMENT
"Justru itu enaknya kali ya jadi penyanyi dan pencipta lagu. Kalau lagi sedih, bisa diubah jadi lagu yang bisa menginspirasi dan bisa mewakili perasaan orang lain," kata Yura.
Karena menceritakan pengalaman pribadi, Yura pun merasa album 'Merakit' jauh lebih berarti dan penuh makna dibanding album pertama. Ia juga merasa bisa lebih jujur dalam menginspirasi orang lain lewat musik.
"Lirik per lirik maunya tuhnya seperti jiwa aku masuk ke dalam mikrofon dan lirik. Mungkin itu juga yang pada akhirnya membuat banyak orang terharu,” ungkap Yura Yunita.