Desainer Kaus Jimin BTS: Tidak Ada Niat Menghina Jepang

Jimin BTS (Foto: Facebook @bangtan.official)

Kaus bergambar ledakan bom atom yang digunakan Jimin BTS sedang menjadi pembicaraan. Terutama, karena stasiun televisi Jepang, TV Asahi, membatalkan penampilan BTS di acara 'Music Station' setelah Jimin mengenakan baju itu.

Menanggapi hal ini, Lee Kwang Jae, CEO dari LJ Company (perusahaan yang mendesain kaus tersebut) pun angkat bicara. Menurutnya, ia tidak mendesain baju itu untuk menghina Jepang. Ia hanya melakukannya dengan harapan anak muda akan tertarik dengan sejarah.

"Saat aku pertama memulai merek ini, street fashion tengah jadi tren. Ketika itu, aku cukup tertarik dengan sejarah. Jadi, aku membuat kaus-kaus itu dengan pemikiran, kalau aku memasukkan elemen sejarah ke dalam fashion yang dikenakan anak muda, mereka mungkin jadi tertarik dengan sejarah," paparnya dalam sebuah wawancara pada Jumat (9/11), seperti dikutip Soompi.

"Aku tidak memasukkan bagian (bom atom) itu untuk menghina Jepang. Aku melakukannya untuk menyatakan fakta dan momen sejarah--bahwa setelah bom atom itu meledak, menyerahnya Jepang (dalam Perang Dunia II) membawa pada kemerdekaan," tambahnya.

Selain itu, Lee Kwang Jae juga berkomentar soal ditundanya penampilan BTS di 'Music Station' BTS. Ia mengaku terkejut dan merasa bersalah kepada boyband besutan Big Hit Entertainment itu. Ia juga mengatakan tidak ada niat untuk menimbulkan pandangan anti-Jepang lewat desainnya.

Secara terpisah, Big Hit Entertainment juga memberikan pernyataan pendek soal kasus tersebut. Big Hit menyebut tidak akan ada perubahan besar dalam rencana aktivitas BTS di Jepang setelah ini.

Sebelumnya, sempat beredar postingan viral soal Jimin yang mengenakan kaus tersebut di media sosial. Dalam kaus ini, terdapat elemen-elemen seperti gambar ledakan bom atom, rakyat Korea yang sedang merayakakan hari kemerdekaan, juga tulisan 'patriotism ourhistory liberation korea'.

Dilansir AFP, Jimin BTS diketahui menggunakan baju itu pada 15 Agustus 2017, bertepatan dengan hari perayaan kemerdekaan Korea Selatan.