Selain Positif Ganja, Yoo Ah In Juga Terbukti Pakai Propofol

24 Februari 2023 9:50 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Aktor yoo ah in. Foto: Instagram/@hongsick
zoom-in-whitePerbesar
Aktor yoo ah in. Foto: Instagram/@hongsick
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Hasil pemeriksaan spesimen rambut dari aktor Korea Selatan, Yoo Ah In, telah keluar. Berdasarkan laporan dari National Institute of Scientific Investigation (NFS) hasil analisis rambut pemain drama Fashion King itu terkonfirmasi positif propofol.
ADVERTISEMENT
Propofol sendiri merupakan obat bius yang berfungsi untuk memperlambat aktivitas otak dadn sistem saraf. Dikutip dari laman halodoc, propofol digunakan sebagai antestesi, sehingga membuat seseorang tertidur selama prosedur medis.
Dalam kasus ini Yoo Ah in diketahui telah menerima beberapa dosis propofol secara ilegal dari berbagai rumah sakit sejak 2021. Data ini didapatkan usai pihak kepolisian Korea menggeledah dan menyita berbagai rumah sakit dan klinik, termasuk klinik operasi plastik di Gangnam-gu dan Yongsan-gu, Seoul, di mana Yoo Ah in diduga diberi resep dan memperoleh catatan medis.
Sebelumnya Yoo Ah In juga dikonfirmasi positif mengonsumsi ganja. Pemeriksaan pertama kali dilakukan pada 5 Februari, di mana saat itu Yoo Ah In baru saja tiba dari Amerika Serikat.
ADVERTISEMENT
Kasus ini terungkap saat pertama kali National Institute of Scientific Investigation (NFS) mengungkap data terkait kebiasaan penggunaan narkoba. Dari hasil pemeriksaan tersebut ada 51 tersangka pengguna propofol dan mereka telah meminta agar pihak kepolisian menyelidikinya.
Nama asli Yo Ah In, Uhm Hong Sik yang masuk dalam daftar ke-51 pengguna propofol tersebut. Yang artinya, penangkapan Yo Ah In tidak hanya ditujukan untuknya melainkan tertangkap lewat sistem manajemen obat terpadu
Menurut Menteri Kemanan Pangan dan Obat-obatan Korea Selatan Oh Yoo Kyung, sistem manajemen terpada obat Kementerian Keamanan Pangan dan Obat-obatan memiliki database 650 juta. Sistem manajemen terpadu mengetahui siapa yang meresepkan obat psikotropika.
"Saya tidak mencoba untuk menangkap Yoo Ah-in, tetapi sistem manajemen obat terintegrasi Kementerian Keamanan Pangan dan Obat justru menangkapnya seperti yang kita lakukan," ujar Oh Yoo Kyung dikutip dari media Korea Selatan, SBS, Jumat (24/2).
ADVERTISEMENT