Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
The Black Label, Agensi Independen di Bawah Naungan YG Entertainment
1 Oktober 2018 16:31 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:06 WIB
ADVERTISEMENT
Para penggemar K-Pop pastinya sudah tak asing lagi dengan YG Entertainment. Agensi yang dikenal dengan image swag ini dikenal sebagai salah satu agensi hiburan raksasa yang paling berpengaruh di Korea Selatan.
ADVERTISEMENT
Tak hanya berdiri sendiri, agensi yang menaungi BIG BANG, Blackpink, iKON, dan Winner ini juga diketahui memiliki sub label juga, salah satunya The Black Label . Kegiatan label independen ini bekerja sendiri tanpa campur tangan YG Entertainment.
The Black Label resmi didirikan pada 22 September 2015 lalu dan dipimpin oleh Teddy Park dan dibantu oleh rapper Kush. Bagi yang belum mengetahuinya, Teddy Park merupakan produser utama di YG Entertainment sekaligus orang di balik lagu-lagu hits idola dari YG Entertainment, seperti 2NE1, Lee Hi, Blackpink, dan BIG BANG.
Agensi ini juga menjadi rumah bagi banyak musisi-musisi bertalenta di Korea Selatan. Namun, di awal berdirinya pihak agensi mengungkapkan jika The Black Label akan menyuguhkan bakat dan musikalitas berbeda dari YG Entertainment.
ADVERTISEMENT
Pemilik YG Entertainment, Yang Hyun Suk, mengatakan bahwa dalam menyelesaikan persiapan pertamanya, The Black Label melibatkan 7 staff sebagai tim produksi. Ia juga mengharapkan agensi tersebut bisa memproduksi berbagai genre musik dan menampilkan potensi di bidang berbeda.
Solois Zion. T merupakan artis pertama yang bergabung dalam label ini. Ia resmi bergabung dengan The Black Label pada Maret 2016 lalu setelah kontraknya dengan Amoeba Culture habis.
“The Black Label akan memperkenalkan musik yang akan menjadi ciri khasnya, dimulai dari album terbaru Zion T. Karena Teddy dan Kush memiliki pengalaman di industri ini dalam waktu yang lama, mereka berencana untuk bekerja dengan banyak musisi yang punya keunikan,” ungkap Yang Hyun Suk dikutip dari Soompi.
Dua bulan setelah Zion. T bergabung dengan The Black Label, Teddy kemudian menggelar audisi pertama pada Mei 2016 lalu. Audisi ini terbuka untuk siapa saja, tidak memandang usia bahkan ke warga negaraan. Singkatnya, bagi peserta yang tidak berasal dari Korea juga diperbolehkan untuk mengikuti audisi ini. Pasalnya mereka hanya mencari para peserta yang bisa menunjukkan bakat mereka mulai dari bernyanyi, rap dan juga dance.
ADVERTISEMENT
The Black Label kembali kedatangan salah satu musisi berbakat lagi pada Mei 2017 lalu. Ialah Okasian, seorang rapper underground yang paling disegani di industri musik hip hop Korea Selatan. Sebelum resmi bergabung, ia sempat berkolaborasi dengan dua artis YG yaitu CL, dan G-Dragon membawakan lagu '₩1,000,000' yang diproduseri Teddy dalam acara 'SBS Gayo Daejun 2016'.
The Black Label berkolaborasi dengan Sunmi pada Agustus 2017 lalu dengan merilis lagu 'Gashina'. Diproduseri oleh Teddy dan 24 (Twenty Four), lagu ini berhasil menjadi athem di Korea saat itu. Sehingga tak mengherankan jika lagu yang mengusung genre dancehall-style synthpop ini mendapatkan trofi 'Song of the Year – August' dalam acara penghargaan '7th Gaon Chart Music Awards'.
ADVERTISEMENT
Pada Februari 2018 lalu, The Black Label dikabarkan tengah mempersiapkan sebuah girlband baru. Melansir MTV Asia, Julie Han, seorang gadis berusia 17 tahun yang berasal dari Amerika Serikat kabarnya akan debut sebagai salah satu anggotanya.
Sayangnya hingga kini kabar tersebut belum dikonfirmasi oleh pihak The Black Label. Bukan hanya itu, pihak agensi juga tidak mengkonfirmasi apakah Julie Han merupakan trainee mereka atau bukan. Hingga saat ini tak ada kabar resmi mengenai hal ini.
Model cilik berdarah Korea dan Amerika Serikat, Ella Gross, menjadi artis selanjutnya yang diketahui berkarier di bawah bendera The Black Label. Gadis yang sering dijuluki sebagai Jennie Blackpink 'cilik' ini resmi bergabung dengan The Black Label pada Juli 2018 lalu.
ADVERTISEMENT
Nama Ella sendiri sudah tak asing lagi di industri fashion. Gadis berusia 10 tahun ini mencuri perhatian karena sering didapuk menjadi model untuk banyak brand fashion dunia.
"Kami sudah menandatangani kontrak eksklusif dengan Ella Gross, orang yang menerima banyak perhatian karena menjadi model banyak brand fashion dunia. Ia juga memiliki suara unik yang sangat cocok untuk menjadi seorang penyanyi yang baik," ungkap perwakilan The Black Label dilansir Soompi.
Belum lama ini The Black Label kembali menjadi perbincangan hangat di kalangan penggemar K-Pop. Hal ini bermula dari kabar bergabungnya Jeon Somi setelah ia memutuskan hengkang dari JYP Entertainment, agensi yang membesarkan namanya.
Tak hanya sekedar rumor, pihak The Black Label akhirnya angkat suara dan mengkonfirmasi jika mantan center girlband I.O.I telah bergabung dengan mereka.
ADVERTISEMENT
"Kami telah menandatangani kontrak eksklusif dengan Jeon Somi, yang telah membuktikan bakatnya sebagai seniman dan memiliki banyak potensi. Melalui berbagai percobaan dan kegiatan yang beragam, kami akan dengan sepenuh hati mendukungnya untuk menjadi seniman kelas dunia,” ungkap pihak The Black Label seperti dikutip dari Soompi.
Mereka juga mengatakan bahwa Somi akan melangsungkan debutnya sebagai solois, dan tidak akan bergabung sebagai anggota girlband baru The Black Label. Hal ini dilakukan agar proses debut Somi tidak memakan waktu yang lama.
Siap menantikan karya-karya terbaru dari The Black Label ?